Quantcast
Channel: ANDRA ALODITA - Life, Beauty & Travel Journal
Viewing all 434 articles
Browse latest View live

PALMERHAUS | TURNING A HOUSE INTO A HOME

$
0
0
 photo palmerhaus013-alodita_zpsukg32qqu.jpg
Sejak Aura Suri masih dalam kandungan, saya jadi sering cari-cari pernak-pernik kecil yang lucu dan menggemaskan – apalagi kalau bisa jadi properti foto di Instagram dan blog. Hasil browsing-browsing tengah malam mempertemukan saya dengan brand Palmerhaus, sebuah brand lokal yang menawarkan kebutuhan sehari-hari untuk menghiasi dan melengkapi isi rumah dengan konsep modern vintage.

Setelah beberapa kali membeli produk Palmerhaus via Bobobobo dan mampir ke Palmerhaus di Lippo Mall Kemang, saya diundang oleh tim Palmerhaus untuk mengunjungi toko Palmerhaus yang lebih besar dan lebih lengkap yaitu di Lippo Mall Puri (Puri Indah).

Walaupun cukup jauh dari rumah saya, tapi perjalanan siang itu terbayar seketika saat saya sampai dan merasakan sendiri suasana toko Palmerhaus disana! Benar-benar seperti sedang bertamu ke rumah orang lho, bukan seperti masuk toko.

 photo palmerhaus014-alodita_zpsikoqtx3x.jpg

Begitu saya masuk beberapa langkah, saya disambut dengan tulisan Welcome Home di atas dekorasi living room yang cantik. Kesan pertama begitu melihat keseluruhan isi toko, ternyata toko Palmerhaus di Lippo Mall Puri ini luas banget!

 photo palmerhaus015-alodita_zpshcunzleg.jpg
 photo palmerhaus016-alodita_zpsc8afcktj.jpg

Luas, nyaman, homey, bikin betah dan mendadak kalap. Di setiap sudut toko kita disajikan berbagai macam kebutuhan rumah mulai dari untuk bersantai di living room, buat dekor-dekor cantik meja makan, perintilan bayi yang gemesin sampai handuk-handuk favorit saya dari Terry Palmer. Rasanya setiap perintilan yang tertangkap oleh kedua bola mata saya, minta dibawa pulang!

 photo palmerhaus017-alodita_zpsgiaasxdn.jpg

Brand Palmerhaus sendiri baru lahir pada pertengahan tahun 2014, tepatnya 19 Agustus 2014. Sejak launching pertama kali, Palmerhaus sudah menunjukkan identitasnya sebagai leading destination for luxury bedding, bath linens and general homeware. Setiap sudut toko didekor berbeda-beda, sesuai dengan interior rumah. Mulai dari living room, dining room, bed room, bath room, kitchen dan nursery room. 

 photo palmerhaus018-alodita_zps7yjzzyhh.jpg photo palmerhaus019-alodita_zpsfskz2mih.jpg
 photo palmerhaus024-alodita_zpsahpqvu7u.jpg

Sudut favorit saya adalah bagian Little Palmerhaus, dimana semua perintilan ibu dan anak seperti handuk, burpy bib, nursing cover, plush toys, slippers, diaper sacks dan lainnya tersedia disini. Nanti saya akan review beberapa produk Little Palmerhaus, karena sejauh ini saya sangat puas dengan produk-produknya. Bahkan bamboo swaddleLittle Palmerhaus menjadi favorit saya dan menurut saya kualitasnya mengalahkan bamboo swaddle Aden+Anais. Selain itu Little Palmerhaus juga menjual furnitur untuk keperluan bayi seperti baby crib dan baby bassinet yang temanya tetap modern vintage.

 photo palmerhaus025-alodita_zpsxxicz5ip.jpg
 photo palmerhaus021-alodita_zpslojykjak.jpg
 photo palmerhaus022-alodita_zpsdyuh3f5v.jpg
 photo palmerhaus001-alodita_zps2bupazr1.jpg
 photo palmerhaus026-alodita_zpsxia5bg1y.jpg
 photo palmerhaus002-alodita_zpsj42tnimo.jpg photo palmerhaus004-alodita_zpsumcomgcn.jpg photo palmerhaus003-alodita_zpsrugbqtfe.jpg
 photo palmerhaus005-alodita_zpsvaarmktr.jpg photo palmerhaus007-alodita_zps4gddydsg.jpg photo palmerhaus006-alodita_zpspa1yywei.jpg
 photo palmerhaus009-alodita_zpsxp6ugfnc.jpg
 photo palmerhaus012-alodita_zpsmhetgb1q.jpg photo palmerhaus011-alodita_zpsd1brgo4u.jpg
 photo palmerhaus010-alodita_zpsoflkesfz.jpg photo palmerhaus008-alodita_zpssf5yxwkx.jpg

I hope you enjoy the photos! And don't forget to visit Palmerhaus stores at Lippo Mall Kemang & Lippo Mall Puri, or shop onlinewww.palmerhaus.com.

CERITA SORE | SECANGKIR KOPI DAN..

$
0
0
 photo ceritasore-28sept_zps5vnjbm5o.jpg
“Sayang, mau tolongin aku bikin kopi?”

Sore ini saya hampir saja ‘kabur’ ke rumah Mama.

“Mau ngapain sih?”, tanya Abenk dengan wajah bingung.

“Aku pengen nulis, pengen titip Aura ke Mama sebentar biar aku bisa nulis”, jawab saya dengan muka sedikit memelas.

“Yaudah sini Aura sama aku aja.”

Saya tersenyum begitu Abenk menawarkan tenaga dan waktunya untuk mengurus Aura sebentar. Sebentar itu sangat berarti untuk saya walaupun hanya 15-30 menit, karena saya butuh waktu yang tenang untuk menuangkan inspirasi ke dalam tulisan. Terlalu banyak ide dan pikiran yang berlalu lalang di kepala saya, tidak baik kalau hanya sekedar lewat saja karena akan terbuang percuma. Jadi harus selalu saya catat, lalu saya tulis lagi agar tidak lupa.

Saya menghargai sekali inisiatif Abenk, karena saya tau ia sedang sibuk dan harus menyelesaikan pekerjaannya. Saya masih ngutang dengan beberapa orang untuk menulis checklist persiapan untuk melahirkan. Saya juga masih utang dengan diri sendiri untuk menulis tentang breastfeeding journey, dan saya ingin menyelesaikan salah satu tulisan tersebut hari ini.

Sambil menulis, pikiran saya teralihkan saat seseorang yang saya kenal menanyakan kabar saya via WhatsApp. Hampir dua tahun saya tidak bertatap muka, saya kangen sekali melihat wajah cantiknya dan mendengar cerita-cerita serunya. Sayang, saat ini ia tinggal jauh di Inggris. London, tepatnya. Setiap sekali seminggu saya menyempatkan diri mengecek Instagramnya, penasaran dengan cerita-cerita terbarunya dan ingin melihat apa yang seru di London.

Sambil bertukar kabar, saya mencoba menyelesaikan tulisan saya. Pusing, karena banyak sekali yang harus dituangkan. Seandainya saya punya Doraemon, saya akan meminta perangkat super canggih yang bisa menuangkan pikiran saya ke dalam tulisan.

Saya menghela nafas. Capek juga ya nulis, tapi kelar juga nih satu tulisan.

Tak terasa sudah 90 menit sejak saya menitipkan Aura ke suami saya.

Saya masuk ke kamar kerja suami, mengecek apakah Aura sudah bangun atau sedang tidur. Aura masih tidur pulas di atas pelukan Abenk, diselimuti oleh gendongan BabaSling berwarna turquoise. Abenk belum berhasil menyelesaikan pekerjaannya sejak saya menitip Aura, tapi saya berhasil menulis dua buah artikel yang saya tulis di kamar tidur kami.

“Makasih ya sayang, tulisanku selesai juga,” bisik saya sambil mengecup pipinya.

“Sayang, mau tolongin aku bikin kopi?”

Saya masuk ke kamar mandi untuk mencuci tangan, lalu bergegas ke pantry untuk membuat secangkir kopi hangat sesuai dengan permintaan Abenk. Daerah pantry dan teras jemuran masih gelap. Saya menyalakan lampu, di saat yang bersamaan saya mendengar suara yang akhir-akhir ini rasanya asing sekali di telinga – tapi sangat saya rindukan.

Suara gerimis. Rintik hujan!

Saya masuk ke kamar kerja, membawakan secangkir kopi hangat untuk Abenk lalu saya pergi lagi ke kamar tidur kami. Saya duduk di salah satu sudut kamar, di sofa favorit tempat saya menulis.

Balik lagi ke laptop, kalau kata Tukul.

Saya membuka halaman baru untuk menulis cerita hari ini, dimana saya bahagia sekali bisa menulis dengan tenang, membuat secangkir kopi hangat untuk suami dan mendengar bunyi rintik hujan walaupun hanya dari teras jemuran.

Tak lama, Abenk masuk ke kamar. “Nih yang, Aura bangun.”

Tiga menit kemudian, Aura menyusu di pelukan saya. Kepala saya rasanya terisi lagi, padahal tadi sudah dikosongkan dengan cara menuangkannya ke dalam tulisan.

Tangan kanan saya sibuk mengetik, menuangkan cerita sore yang begitu sederhana tapi cukup membuat saya bahagia. Tangan kiri saya menopang tubuh Aura yang sedang menyusu. Wajahnya terlihat damai. Ia tidak membuka matanya sama sekali.

Setelah selesai menyusu, Aura tertidur pulas di dada saya. Akhinya saya bisa menggunakan dua tangan lagi untuk menyelesaikan cerita ini.

Terima kasih sore hari ini, saya kangen sekali dengan suara rintik hujan.

OUTFIT: WORK-AT-HOME MOMS & BREASTFEEDING FRIENDLY OUTFITS

$
0
0
 photo blog-IMG_6450_zpskwirufam.jpg
Berhubung banyak sekali yang bertanya soal baju-baju yang nyaman untuk menyusui, sekalian saja saya berbagi inspirasi dan referensi outfit untuk para stay-at-home dan work-at-home mothers like me! Menjadi seorang ibu pekerja yang lebih banyak tinggal dan menghabiskan waktu di rumah, ngga membuat saya malas-malasan berdandan atau memakai daster/piyama saja. Beberapa alasannya juga sudah pernah saya sebut di blog ini. Pertama, sebagai work-at-home mom saya juga ingin tetap terlihat fresh dan stylish. Kedua, jika saya tidak bersiap-siap layaknya pekerja kantoran lainnya, saya tidak bisa menciptakan mood kerja yang nyaman dan kondusif di rumah. Menurut saya, kedua hal tersebut adalah investasi yang berharga supaya sebagai wanita agar tidak kehilangan sisi womanhood walaupun sudah menjadi ibu.

Sudah baca tulisan saya tentang Your Perfect Productive Day dan ‘No Makeup’ Makeup Look? Lewat dua artikel tersebut saya berbagi cerita dan tips bagaimana menciptakan suasana yang kondusif untuk bekerja di rumah. Selain itu, memang mood harus dijaga banget – karena kalau ngga, pasti ujung-ujungnya jadi bermalas-malas di rumah seperti nonton DVD atau bahkan main game di smartphone hihihi.

Okay, berikut adalah outfits favorit saya saat bekerja di rumah :)

 photo blog-IMG_6219_zpskomchzyp.jpg
Outfit #1
Salah satu atasan favorit saya dari Emeno Nursing Wear yang bahannya sangat dingin dan nyaman apalagi untuk cuaca yang panas seperti di Indonesia. Terdapat bukaan dari sisi samping untuk menyusui, selain itu warna-warna pastel seperti atasan ini mudah sekali di mix and match dengan warna netral lainnya. Untuk celana, saya memilih culotte pants dari Cotton Ink Studio karena adem, tipis tapi tidak tembus pandang, cocok untuk gaya casual maupun rapi.

Emeno Nara Top Stripes (IDR 199.000,-), Cotton Ink Black Neville Culotte Pants (IDR 499.000,-), Cotton Ink Pink Sandals (IDR 299.000,-)

 photo blog-IMG_6326_zpsur3zoxx4.jpg
Outfit #2
Untuk outfit yang casual, saya tetap memilih Cotton Ink dari faktor kenyamanan dan desainnya yang simpel. Terdapat aksen tali di pinggang agar tubuh terlihat lebih slim. Gunakan boyfriend jeans, celana pendek atau rok berwarna cerah untuk melengkapi outfit ini.

Cotton Ink Alberta Relaxed Top with Pockets (IDR 249.000,-), H&M Short Pants

 photo blog-IMG_6249_zps2ehpnah5.jpg
Outfit #3
Jika ingin mengenakan outfit yang sedikit rapi dan cantik, saya memilih nursing tunic dari Mamaway. Berhubung saya sering di rumah, jadi saya mengenakan celana pendek favorit dari H&M untuk melengkapi outfit ini. Untuk bepergian, saya memilih white jeans atau denim legging sebagai bawahannya agar tetap hangat.

Mamaway Maternity & Nursing Crochet Tunic (IDR 890.000,-), H&M Sweatshirt Short (IDR 249.000,-)

 photo blog-IMG_6416_zpsdu4pls4t.jpg
Outfit #4
Sewaktu hamil saya kangen sekali memakai baju-baju dari Cotton Ink karena berat badan saya bertambah banyak hingga 20 kilogram. Jadi begitu melahirkan, saya langsung beli beberapa potong baju lagi dari Cotton Ink karena memang local brand yang satu ini memang paling pas di bentuk tubuh saya. Saya memakai atasan Cotton Ink dengan batik culotte pants.

Cotton Ink Offwhite Arielle Boxy Top (IDR 249.000,-), Cotton Ink Jumputan Batik Culottes (IDR 349.000,-)

Read more:‘No Makeup’ Makeup Look

 photo blog-IMG_6190_zpslonrh2zf.jpg
Outfit #5
Selain Emeno Nursing Wear, saya punya brand lokal favorit untuk shopping belanja baju hamil dan menyusui yaitu Matroishka. Pemiliknya adalah teman lama saya, seorang ibu dua anak – jadi ngga perlu dipertanyakan lagi deh soal kenyamanan dan kualitasnya. Harganya pun afforadble. Atasan yang saya pakai ini, terdapat bukaan menyusui yang dapat ditarik ke atas, sehingga dapat menutup celah dengan rapat saat menyusui. Saya senang sekali menggunakan atasan menyusui dengan bukaan samping atau atas, karena Aura Suri ngga pernah betah kalau ditutupi dengan nursing cover (kecuali kalau terpaksa banget hihi).

Matroishka Sweater Tee White (IDR 325.000,-), Cotton Ink Black Neville Culotte Pants (IDR 499.000,-), Cotton Ink Pink Sandals (IDR 299.000,-)

 photo blog-IMG_6356_zpsxyyjcdpl.jpg
Outfit #6
Untuk outfit terakhir, saya mengenakan denim top dan maxi skirt dari Cotton Ink. Berhubung cuaca Jakarta lagi super panas akhir-akhir ini, saya sering memilih rok dengan bahan kaos atau celana yang bentuknya longgar supaya kulit tetap bernafas dan saya tidak kepanasan.

Cotton Ink Celia Premium Denim Top (IDR 299.000,-), Cotton Ink Tracy Maxi Skirt (IDR 329.000,-)

Dari semua outfit di atas, which one do you like? :)

Photos by Sabila Anjani.

Location:
Cotton Ink Store, Jl. Kemang Timur Raya No 74C
(021) 71794972

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

CHECKLIST: WHAT TO PACK FOR C-SECTION & HOSPITAL

$
0
0
 photo 0_hospital_checklist-alodita1_zpscfa9liwp.jpg
Merasa kurang yakin dengan apa harus disiapkan menjelang melahirkan? Wajar kok, semua calon ibu pasti sering was-was takut ada yang kurang saat packing untuk persalinan. Packing untuk menginap di rumah sakit bukanlah hal yang asing untuk saya, setelah 2 tahun bolak-balik menjalani prosedur di  rumah sakit – saya semakin pro dalam hal packing barang-barang yang dibutuhkan di rumah sakit.

Checklist yang saya buat memang saya buat khusus untuk persalinan c-section, bukan persalinan normal. So if you’re planning a natural delivery, saya harap list ini akan berguna saat anda sudah pulang ke rumah. Saat melahirkan saya sengaja berprinsip over packing supaya suasana di RS tetap nyaman seperti di rumah.

Setiap item sengaja saya buat sedikit too much information yaaa supaya memudahkan pembaca :)

FOR MOM

TRAVEL BAG/KOPER Saya menggunakan koper ukuran medium untuk membawa semua kebutuhan saya dan suami. Untuk kebutuhan bayi saya pisahkan di diaper bag.

BAJU TIDUR DENGAN KANCING DEPAN Baju yang disediakan ole  rumah sakit tempat saya bersalin kurang nyaman untuk menyusui, sehingga daster/piyama dengan kancing depan sangat membantu saya. Saya memakai Blooming Marvelous yang dijual di Mothercare karena bahannya yang dingin dan menggunakan snap button.

BRA MENYUSUI Bawa sebanyak 2-3 buah. Saya memakai Mamaway Seamless Nursing Bra.

CELANA DALAM HAMIL Saya memakai celana dalam hamil merek Sorex karena bahannya yang dingin, sangat nyaman dan harganya murah meriah – selain itu karena ukurannya besar jadi sangat nyaman dipakai pasca melahirkan dan tidak menyakiti bekas jahitan.

KAOS KAKI Untuk menghangatkan kaki dari suhu ruangan yang dingin.

KORSET Di rumah sakit tempat saya bersalin menyarankan untuk memakai korset sesegera mungkin saat pasien sadar dari pengaruh obat bius. Bukan hanya untuk mengecilkan perut, tapi korset juga sangat membantu proses pemulihan dan menopang tulang punggung dengan baik. Review korset yang saya gunakan pasca melahirkan bisa dibaca disini.

IKAT/JEPIT RAMBUT Agar rambut lebih rapi, terutama jika memiliki poni yang sudah jatuh-jatuh ke daerah mata.

LIP BALM Untuk melembabkan bibir yang kering akibat suhu ruangan di rumah sakit yang kering. Untuk hasil yang maksimal, gunakan Rêve de Miel Lip Balm dari NUXE.

PEMBALUT BERSALIN Untuk 2-3 hari pertama setelah melahirkan sebaiknya menggunakan pembalut bersalin agar lebih nyaman. Saya membawa ekstra pembalut bersalin merek Dacco ukuran  karena biasanya rumah sakit pasti menjual dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding di toko bayi. Setelah pulang ke rumah, saya menggunakan Laurier Relax Night dan Laurier Active Day Double Comfort Long Wing sepanjang masa nifas.

DRY SHAMPOOBye, bye, rambut lepek dan berminyak! Dry shampoo adalah penyelamat saya saat saya belum bisa mandi atau keramas paska operasi. Saya menggunakan Oscar Blandi Pronto Invisible Dry Shampoo Spray.

TOILETRIES Sikat gigi, odol, pencukur bulu, pembersih muka, deodoran, shampoo dan sabun favorit kita – sebisa mungkin travel size. If it's almost out when you leave, just toss it. Saya senang bawa toiletries sendiri agar lebih nyaman dan rasanya lebih dan segar saat mandi di rumah sakit.

PERMEN MINTTo freshen up your breath.

MAKEUP BAG Agar tetap terlihat fresh terutama saat banyak tamu berkunjung dan ingin berfoto. Compact powder, blush on, eyeliner, eyebrow pencil, eyelash curler, lip tint or lipstick. 

MOISTURIZERBring this and you will not regret. Suhu ruangan di rumah sakit sangat lembab dan membuat kulit cepat kering. Selain itu membawa facial spray juga jadi pilihan yang tepat!

HAIRDRYER Karena rumah sakit biasanya tidak menyediakan hairdryer. Hairdryer bukan hanya untuk mengeringkan rambut tapi juga membantu untuk mengeringkan bekas jahitan setelah mandi.

BREASTPUMP Sekedar untuk jaga-jaga saja atau untuk memompa ASI agar lebih lancar. Jangan lupa bawa wadah/plastik/botol kaca untuk menyimpan ASIP.

BREAST PADI prefer the disposable pads, lebih praktis dan ngga repot harus cuci-cuci. Disposable breast pad terbaik menurut saya adalah Pigeon dan Mamaway.

NIPPLE CREAMYou will need this, nursing mamas! Puting lecet itu rasanya seperti disayat-sayat, jadi membawa nipple cream is a MUST! Saya menggunakan Buds Organics Nursing Salve yang  mengandung bahan-bahan alami dan organik, yang tentunya aman digunakan untuk ibu dan bayi. Selain nipple cream, bisa juga menggunakan coconut oil atau madu untuk menyembukan puting lecet.

MASSAGE OIL Untuk memijat payudara agar aliran ASI lancar.

VITAMIN Saya mengkonsumsi Lactafar yang diberikan dokter kandungan saat di rumah sakit, tapi sebelum persalinan saya selalu mengkonsumsi Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold.

NURSING PILLOW Atau bantal menyusui, sangat membantu saat belajar menyusui hari-hari pertama setelah persalinan karena paska operasi c-section biasanya pasien belum bisa duduk dengan nyaman.

SELIMUT KECIL Untuk dipakai sendiri atau dipinjamkan ke suami saat tidur. Selimut kecil favorit saya adalah velvette blanket dari Palmerhaus.

HAND SANITIZER Untuk tamu-tamu yang ingin mengendong atau memegang bayi.

HANDUK MANDI For hygiene reason. Selain itu handuk milik sendiri pasti jauh lebih nyaman dibanding yang tersedia di rumah sakit.

WASLAP HANDUK Bisa untuk membersihkan wajah atau tubuh saat kita belum bisa mandi di kamar mandi.

BAJU GANTI UNTUK PULANG DARI RUMAH SAKIT Sebaiknya menggunakan dress atau baju longgar yang super nyaman, sebisa mungkin ada bukaan samping atau kancing depan untuk menyusui.

SMARTPHONE & CHARGER Wajib dibawa!

CAMERA & CHARGER Untuk mengabadikan momen yang bahagia ini, kalau takut ribet, ngga ada salahnya minta tolong saudara atau teman untuk membantu motret. Jangan lupa membawa ekstra memory card.

COLOKAN LISTRIK Supaya ngga rebutan nge-charge dengan tamu-tamu lainnya.

BAJU GANTI UNTUK SUAMI Jangan lupa membawa jaket atau cardigan agar tetap hangat selama di rumah sakit, dan baju tidur untuk suami.

SENDAL JEPIT Untuk dipakai saat mandi atau berjalan di dalam kamar.

LAUNDRY BAG Untuk tempat pakaian kotor.

TISU ROL/TOILET Saya cukup perfeksionis jika berurusan dengan tisu kering dan tisu basah, karena terkadang tisu toilet yang tersedia di rumah sakit sangat tipis atau kasar. Saya membawa Paseo Bathroom Roll untuk sekedar jaga-jaga jika saya memerlukannya di RS.

BREASTFEEDING BOOK Saya memanfaatkan waktu di rumah sakit untuk beristirahat dan belajar menyusui, sebelum akhirnya pulang ke rumah dan menghadapi realita yang sesungguhnya (karena saya mengurus Aura tanpa suster dan mbak). Salah satu buku breastfeeding favorit saya adalah Multitasking Breastfeeding Mama, selain itu saya juga membawa buku What to Expect the First Year yang isinya sangat lengkap dan informatif.

DOKUMEN-DOKUMEN Seperti Kartu Tanda Pengenal (KTP), Kartu Keluarga (KK), Buku Nikah dan surat-surat penting lainnya untuk pembuatan akte lahir.

BOX BESAR Atau kardus besar untuk membawa pulang kado-kado yang diberikan oleh tamu yang berkunjung.
 photo 0_hospital_checklist-alodita2_zpsbk6xbrr4.jpg
FOR BABY

DIAPER BAG Untuk membawa semua keperluan bayi, saya sengaja memisahkannya agar tidak campur aduk dan lebih mudah dalam mengambil barang saat diperlukan.

SLEEPSUIT Karena Aura Suri sewaktu lahir kecil sekali, saya agak menyesal membawa baju yang agak kebesaran. Sekarang banyak sekali baju newborn yang lucu-lucu dengan ukuran yang pas untuk bayi baru lahir dari H&M dan Mothercare. Ada baiknya memilih sleepsuit dengan kancing depan, yang bagian tangan dan kaki tertutup agar lebih praktis.

TOPI Untuk melindungi kepala bayi dari suhu yang panas atau dingin.

SARUNG TANGAN Untuk melindungi tangan bayi agar tidak kedinginan dan cakaran karena refleks tangannya yang belum sempurna.

KAOS KAKI BAYI Untuk melindungi kaki bayi dari suhu yang panas atau dingin.

SELIMUT Rumah sakit menyediakan selimut untuk bayi, tapi rasanya menyenangkan jika kita bisa memakai selimut bayi yang baru saja kita beli.

BEDONG INSTAN Membedong bayi itu ternyata perlu latihan berkali-kali, jadi lebih praktis sebaiknya memakai bedong modern atau bedong instan. Hanya tinggal dipakaikan ke bayi dan dieratkan velcro-nya saja, ngga perlu lipat-lipat seperti membuat origami. Merek favorit saya adalah SwaddleMe.

KAIN BEDONG Untuk diselempangkan ke bahu pengunjung sebagai pelindung saat mereka ingin menggendong bayi. Tujuannya agar kulit bayi tidak terkena parfum atau bahan baju yang tidak nyaman, karena kulit bayi yang baru lahir sangat sensitif.

POPOK Saya membawa popok sekali pakai sebanyak 1 pak untuk jaga-jaga saat perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah. Berhubung bayi yang baru lahir sangat sering buang air kecil dan harus sering ganti popok, popok yang tipis dan bahannya halus dari Pampers Premium Care Tapped Newborn menjadi pilihan saya.

KAPAS BASAH Untuk membersihkan daerah mulut dan wajah bayi setelah menyusu agar tidak bruntusan akibat terkena ASI. Selain itu juga bisa dipakai untuk membersihkan payudara ibu sebelum/sesudah menyusu. Saya menggunakan wadah Lock & Lock untuk menyimpan kapas basah agar tidak tumpah atau bocor.

TOILETRIES FOR BABY Berisi nappy cream, minyak telon dan salep atau healing cream– hanya untuk jaga-jaga saja jika dibutuhkan.

CAR SEAT Untuk membawa bayi pulang ke rumah dari rumah sakit. Tapi car seat saya ngga terpakai karena Aura kecil dan terlihat ringkih sekali, jadi saya menggendongnya sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah. Saya menggunakan Maxi-Cosi Cabriofix.

If you have any questions please feel free to ask!
 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

CERITA PAGI | SUPIR UBER, ZAKAT DAN BERSYUKUR

$
0
0
 photo blog-IMG_8095_zps9o7ubgoz.jpg
“Ndra, gila sih. Sumpah ya aku belum cerita sama kamu!”

“Masa aku pernah cerita kan, waktu itu siang bolong aku pernah dinasihatin sama supir Uber. Dia bilang, zakat tuh ngga bakal bikin kita miskin. Supirnya bilang dia yakin banget Tuhan udah ngatur porsi rejeki masing-masing manusia.”

“Terus sampai di Pondok Indah Mall, aku kayak terenyuh kan.. Yaudah aku kasih 20 ribu tuh orang, Ndra.”

“Ntah kenapa aku kayak digampar banget! Malemnya gokil sih aku langsung dapet kerjaan baru. Padahal siangnya cuma ngasih 20rb. Gila sih Ndraaaa. Coba deh berapa kali lipat tuh rejekinya, aku sampe merinding.”

Cerita sahabat saya tadi pagi ibarat colekan saat saya sedang melamun di teras depan rumah sambil menggendong Aura tadi pagi. Oh iya ya, kapan ya terakhir saya zakat?

Saya langsung berniat untuk berzakat, karena 2-3 bulan terakhir ini saya kelupaan karena sibuk mengurus Aura. Duh payah deh! Tapi ada satu hal lagi yang mengingatkan saya hari ini. Sesuatu yang membekas setiap saya melamun, yaitu sebuah nasihat dari dokter yang membantu saya untuk melakukan proses bayi tabung.

Sembilan hari setelah saya operasi laparoskopi pada bulan Mei 2014, saya melakukan check up terakhir ke klinik dr. Devindran untuk memeriksa bekas jahitan yang melintang di atas perut saya. Selesai memeriksa, beliau mengajak ngobrol sambil bertanya-tanya sedikit tentang saya dan suami.

“Kalian agamanya apa?”

Lantas kami menjawab pertanyaan beliau.

“Kadang-kadang kita pergi ke masjid, gereja, kuil atau tempat beribadah, hanya meminta saja pada Tuhan. Oh please God give me this.. Please God give me that..

“Jarang sekali kita datang ke tempat ibadah hanya untuk bersyukur. Hanya berduduk diam, dan bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan. God, thank you for everything,” kata dr. Devindran sambil mempraktekan cara orang berdoa.

Setelah itu, beliau menyudahkan konsultasinya. Kami pun berpamitan karena sore itu kami harus kembali ke Jakarta. Beliau mengingatkan kami untuk kembali konsultasi lagi dalam waktu 1-2 bulan.

Obrolan siang itu membekas seharian, lalu saya mengingat-ingat apa saja yang telah saya ‘minta’ selama ini. Benar juga ya, porsi saya meminta sesuatu lebih banyak dibandingkan dengan porsi saya bersyukur. Minta agar dikasih rejeki lebih, minta agar jadi sukses, minta agar dikasih momongan cepat-cepat.

Minta ini, minta itu.

Gak ada habisnya.

Tapi jarang banget saya fokus berdoa hanya untuk mengucap syukur saja. Hanya bersyukur, tanpa meminta. Sejak hari itu, saya dan suami mencoba berusaha untuk jadi orang yang lebih baik lagi. Kami mengucap syukur dengan apa yang ada di depan kami, mulai dari makanan, kehadiran orang terkasih, rejeki yang berlimpah, kesehatan, dan masih banyak lagi.

Bersyukur ternyata bukan hanya membuat kami lega, kami juga melatih diri untuk tidak selalu mengeluh terus-terusan (walaupun masih sering sih ngeluh gak penting hihihi).

Sudahkah kalian mengucap syukur hari ini? :)

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

GIRLACTIK MATTE LIP PAINT REVIEW

$
0
0
 photo girlactikswatches01-alodita_zps20t3vhtu.jpg
Wah ternyata liquid lipstick masih jadi favorit hampir semua beauty enthusiast yah, termasuk saya! Sejujurnya saya udah ngga terlalu update dengan segala macam lipstik-lipstik baru karena sedang sibuk mengurus bayi. Tapi setiap saya lagi nge-date sama Lizzie, saya terkadang pusing sendiri pas Lizzie bercerita begitu banyaknya beauty products baru yang sangat, sangat menggiurkan. Terkadang saya menghela nafas sambil bilang, udah deh gue pusing nih mau coba yang mana hahaha. Karena kalau semuanya diikutin bisa bangkrut hahaha.

Tapi saat saya ditawarkan suatu produk dan Lizzie bilang produk tersebut bagus atau wajib dicoba, saya langsung nurut tanpa basa-basi.Segitu berpengaruhnya deh produk-produk jagoannya Lizzie untuk saya – ini ngga lebay atau dibuat-buat loh ya. Makanya banyak produk favorit kami yang sama, karena saya berkiblat ke Lizzie when it comes to beauty products especially cosmetics.

Begitu pula ketika online shop langganan saya @makeupmodellare menawarkan saya untuk mencoba Girlactik Matte Lip Paint, Lizzie bilang Girlactik lebih enak dari liquid lipsticks lainnya yang pernah ia coba. Jadi saya langsung mengiyakan untuk mereview semua warna, yippie!

 photo girlactikswatches02-alodita_zpsq0p6vtt3.jpg
 photo girlactikswatches05-alodita_zpsnmjp9knp.jpg
 photo girlactikswatches03-alodita_zps60c50bkx.jpg

Kesan pertama begitu Girlactik Matte Lip Paint ada di tangan saya, desainnya simpel tapi cukup menarik. Saya jatuh cinta dengan tutupnya yang berwarna bronze copper, membuat desain lip paint ini terlihat elegan dan sedikit berbeda dengan liquid lipstick lainnya.

 photo girlactikswatches07-alodita_zpsbeiazhwr.jpg photo girlactikswatches08-alodita_zpswp7vv6uo.jpg

Beberapa review yang saya baca mengatakan bahwa mereka PUAS dengan brush Girlactik yang ergonomis. Untuk sudut-sudut bibir yang kecil sekalipun, saya gak mengalami kesulitan dengan brush ini. Jadi gak perlu lip brush tambahan untuk mengaplikasikan si lip paint.

 photo girlactikswatches04-alodita_zpsfeg9i0yv.jpg

Sudah 3 minggu saya memakai Girlactik Matte Lip Paint hampir setiap hari. Saya selalu membawa minimal satu warna di dalam tas dan saya tidak bermasalah dengan sama sekali dengan lip paint ini. Gak bleberan, asal ditutup dengan kencang pokoknya gak akan tumpah atau isinya jadi berantakan. Lalu saya gak ada masalah sama sekali dengan bibir kering, mengelupas atau pecah-pecah walaupun menggunakan lip paint ini seharian.

 photo girlactikswatches06-alodita_zpsym5ywv4s.jpg

Saat membersihkan wajah, saya selalu membersihkan bagian bibir menggunakan L'Oreal Lip & Eye Makeup Remover yang dituang di atas kapas untuk tahap pertama. Lalu tahap kedua saya bersihkan ulang dengan Bioderma Sensibio H20 agar seluruh kotoran dan sisa lipstik terangkat. Untuk yang ingin tau lebih detail tentang lip care routine saya, silahkan baca disini.

 photo girlactikswatches09-alodita_zpsfrzprjvz.jpg

Berikut swatches-nya saat diaplikasikan ke bibir saya.. ONE THING TO KEEP IN MIND.. Setiap orang punya warna dasar bibir dan kulit yang berbeda – karena itu lah hasilnya pun berbeda-beda :)

*Note: saya memiliki kulit putih pucat dengan yellow undertone. Saya menggunakan bedak/foundation MAC warna NC30 atau NC35. Bibir saya pucat dengan warna sedikit pink dibagian tengah bibir.

 photo girlactik_1_Allure_zpstwssxsgc.jpg
Allure
 photo girlactik_2_Blushing_zpstmp2miwa.jpg
Blushing
 photo girlactik_3_Flirtatious_zpsjbvfwh5z.jpg
Flirtatious
 photo girlactik_4_Demure_zpsejig26pl.jpg
Demure
 photo girlactik_5_Iconic_zpsqc36kxvx.jpg
Iconic
 photo girlactik_6_starlet.jpg1_zps2rmyfhsv.jpg
Starlet
 photo girlactik_7_Stripped_zpsrnc7vu7y.jpg
Stripped
 photo girlactik_8_Divine_zpstlztjheu.jpg
Divine

What I love about Girlactik Matte Lip Paint:
  • Warnanya sangat pigmented, teksturnya agak creamy tapi ngga lengket sama sekali
  • Hasil akhirnya yang velvety
  • Very lightweight– bahkan rasanya seperti ngga pakai lipstik!
  • Saat diaplikasikan ke bibir, formulanya cepat kering dan tidak lengket. Saat digunakan untuk makan minum, ngga menempel di gelas/sendok/sedotan.
  • Long-lasting. Cukup tahan lama bahkan saat digunakan untuk makan dengan tangan (jangan dicontoh ya, ini buat ngetes aja kok). Setelah beberapa jam, warna lipstik terlihat memudar di sekitar bibir dalam. Contohnya bisa lihat disini
  • Ketika di reapply, bibir ngga terlihat tebal dan menggumpal
  • Ngga bikin bibir kering
  • Ngga bleber-bleber saat terkena makanan berminyak atau minuman
  • Aplikatornya presisi saat digunakan, jadi gak perlu lip brush untuk mengaplikasikan ke bibir
  • Ngga ada bau alkohol
  • Pilihan warnanya memang ngga banyak seperti merek lain – sejauh ini hanya ada 8 pilihan warna. Tapi setiap warnanya punya karakteristik dan terasa/terlihat mewah dan glamour.
  • Worth the price

Dari semua warna, warna yang jadi favorit saya adalah Blushing dan Flirtatious. Keduanya sangat cocok dengan personality saya dan paling sering dipakai sehari-hari, sedangkan warna lain saya pakainya sekali-sekali aja kalau ada acara tertentu.

Saat ini @makeupmodellare menjual Girlactik seharga IDR 340.000,- karena harga US dollar yang semakin tinggi dan ada kebijakan dari pihak Girlactik untuk menjual dengan harga segini. Semoga reviewnya berguna ya!

Which color do you like most and why?

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

WANGSA JELITA ALMOND BEAUTY OIL REVIEW

$
0
0
 photo DSCF4867_zpsgr2yczwp.jpgSebagai pencinta beauty oil, saya selalu excited mencoba beauty oil baru – terutama jika produk tersebut ternyata buatan Indonesia. Seperti biasanya, setiap Wangsa Jelita mengeluarkan varian baru saya selalu kebagian jatah untuk mencobanya. Kali ini varian barunya menarik banget dan begitu saya mendengar namanya, “Ini aku banget deh!”

Saya sudah hampir 2 tahun rajin mengkonsumsi almond milk dan khasiatnya memang terbukti sekali. Kulit saya jauh lebih fresh dan kencang, tubuh menjadi lebih segar dan saya jarang sakit karena selalu menyelipkan almond milk ke dalam green smoothies saya. Belum lagi jika kita melihat produk-produk L’Occitane yang varian almond, kan terkenal banget bisa menjaga kekencangan kulit dan melembabkannya hingga ke lapisan paling dalam.

Jadi saat saya Wangsa Jelita mengeluarkan varian ini saya benar-benar senang banget!

Setelah 3 minggu mencoba Almond Beauty Oil ini, saya mendapatkan satu kesimpulan yaitu memang benar jika produk Indonesia itu gak kalah dengan produk-produk internasional. Almond Beauty Oil ini patut disejajarkan oleh beauty oil dari merek internasional, mulai dari Acca Kappa, L’Occitane dan NUXE, saya mencobanya sendiri!

 photo DSCF4863_zpsqbpomcbt.jpg photo DSCF4864_zpsgqjtman6.jpg

Saya melakukan perbandingan antara NUXE Huile Prodigieuse Multi-Purpose Dry Oil dan Wangsa Jelita Almond Beauty Oil selama 3 minggu dengan memakainya secara bergantian setiap hari. Sejujur-jujurnya, hasil yang saya dapat sama saja. Sama wanginya, sama khasiatnya – hanya saya Wangsa Jelita terlihat jauh lebih humble dan down to earth dibandingkan merek-merek internasional karena packagingnya yang terbuat dari botol plastik dan ditempelkan stiker. Tapi di luar itu, isinya sama aja.

Wangi dari Wangsa Jelita Almond Beauty Oil ini sangat, sangat enak. Sama sekali gak menyengat, gak ganggu apalagi kalau ingin melapisnya dengan parfum atau body lotion dengan aroma lain. Setiap menyemprotkan almond oil ini saya selalu merasa tenang, rileks, sambil memejam mata saya merasa seperti di spa.

 photo DSCF4870_zpssmuv8plf.jpg

Saya menggunakan almond oil ini paling sering di rambut, bergantian dengan Moroccan Oil Hair Treatment dan NUXE Huile Prodigieuse Multi-Purpose Dry Oil. Bedanya jika kedua produk tersebut harus dipakai agak banyak, Wangsa Jelita Almond Beauty Oil cukup 1 semprot aja untuk rambut pendek-sedang seperti saya. Saya memakainya pada rambut yang basah setelah keramas, lalu saya keringkan dengan hair dryer. Saya pernah memakai sebanyak 2 semprot dan hasilnya malah rambut jadi lepek banget.

Pada packaging tertulis energizing multitasker, from moisturizer to makeup remover. Untuk melembabkan gak perlu ditanya lagi, karena memang benar-benar berhasil untuk saya! Tapi sebagai makeup remover, saya kurang suka karena terasa perih di bagian mata.

Untuk dipakai di bagian tangan dan kaki, semprot sebanyak 2-3x tergantung dengan selera/kebutuhan. Saya juga memakainya area siku dan betis. Bahkan saya pernah memakainya saat kulit kaki saya terkena iritasi dan hasilnya tidak perih – malah menyembuhkan iritasinya.

 photo DSCF4872_zpsitj43j5q.jpg
 photo DSCF4875_zpshj2xzawl.jpg
Setelah dioleskan ke tangan, ada sedikit efek glittery jika diperhatikan.

Wangsa Jelita Almond Beauty Oil ini memang benar-benar multifungsi, contohnya bisa digunakan sebagai:
  • Highlighter pada wajah, oleskan sedikit di bagian tulang pipi atas agar wajah tampak glowing.
  • Memijat payudara khususnya untuk ibu menyusui, karena wanginya yang menenangkan.
  • Pelembab bagi kulit yang kering, serta mengencangkan dan mencerahkan. Selain itu almond oil juga punya khasiat anti-aging loh!
  • Pelindung ujung-ujung rambut dari panasnya catokan, hair dryer maupun sinar matahari, dan menjaga kesehatan rambut. Bisa juga untuk melembutkan rambut kasar.
  • Scrub untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Caranya campurkan almond oil dengan gula pasir, bisa digunakan untuk menghaluskan dan merawat bibir kering dan pecah-pecah. Selain itu bisa juga digunakan untuk scrubbing bagian kaki yang terkadang sering ketinggalan dirawat.
  • Pereda iritasi kulit seperti bekas luka cukuran dan gigitan serangga.
  • Pencegah stretch marks pada ibu hamil, gunakan pada bagian payudara, perut dan paha. Walaupun terkadang stretch marks masih muncul setelah melahirkan, tapi kita bisa menguranginya jika rajin menggunakan beauty oil.

Wangsa Jelita Almond Beauty Oil ini bisa dibeli seharga IDR 189.000,-/100 ml, harga yang sangat affordable untuk ukuran beauty oil. Bisa beli online di www.wangsajelita.com yaaa..

Satu nilai plus lagi, karena packagingnya ini yang terbuat dari plastik, menjadikan beauty oil ini jadi salah satu andalan saya jika harus traveling atau bepergian. Saya harap setelah ini Wangsa Jelita juga mengeluarkan Almond Shower Oil seperti L'Occitane! Amin! :D

Semoga reviewnya berguna, thanks for reading!

A LETTER FROM MY DAD

$
0
0
 photo DSCF5120_zps4foe7t0o.jpgSaat saya dibesarkan oleh orang tua hingga sekarang ini saya punya keluarga sendiri, saya gak pernah jarangggg banget dikasih hadiah saat ulang tahun. Kalau mau hadiah, saya harus minta ke orang tua saya hehehe. Itu sih dulu ya, sekarang kalau mau sesuatu ya nabung dan beli sendiri atau malakin suami hahaha.

Sejak saya pacaran dengan Abenk, keluarganya beda banget dengan keluarga saya. Setiap ada yang ulang tahun, pasti di rumah mertua selalu ada bunga lalu si mbak bikin nasi kuning, lalu makan-makan di rumah. Kalau di keluarga saya setiap ada yang ulang tahun pasti kami makan-makan di luar seperti makan chinese food atau makan steak.

Tapi tahun ini berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana saya mendapat hadiah yang tidak saya pernah pikirkan. Ayah saya adalah seseorang yang ‘gatelan’ seperti saya, aktif dan gak bisa diam. Pasti adaaaaa aja yang beliau kerjakan. Beberapa tahun belakangan ini beliau cukup aktif di social media, rajin mengikuti perkembangan saya dan suami lewat Instagram dan blog kami. Ayah saya juga orang yang paling update dengan jumlah followers saya di Instagram, bahkan saya sendiri jarang memperhatikan hahaha.

Tahun ini, saya mendapat hadiah spesial dari ayah saya.

Bukan berbentuk barang mewah, bukan berbentuk materi. Tapi sebuah tulisan yang berhasil membuat saya menitikkan air mata, walaupun saya sudah membacanya berulang-ulang.

Beliau pernah berkata bahwa terinspirasi dengan saya yang sekarang jadi senang menulis, lalu beliau perlahan-lahan mulai rajin membagikan cerita sehari-harinya lewat akun pribadinya di Path dan Facebook.

Ini lah hadiah ulang tahun saya dari ayah saya, yang murni saya copy paste dari akun Facebook-nya. Thank you, Papa! x

 photo a-letter-from-papa_zpsc3nypgun.jpg

ANDRA ALODITA

Ya..! Itulah nama yg saya & istri berikan kepada anak sulung kami . 
Tak ada suatu perjanjian diantara kami sebelumnya , bahwa pemberian nama depan anak aku yg pilih & nama belakangnya istri yg menentukan .

Mengapa diberi nama Andra Alodita ?

Pagi itu istriku , sudah merasa akan melahirkan & aku antarkan ke rumah sakit bersalin di Jakarta Selatan .
Setelah dokter memeriksanya , dikatakan kemungkinan masih agak lama & diperkirakan pada malam hari baru akan melahirkannya .

Sambil menunggu malam hari , aku putuskan untuk meninggalkan istri ku dirumah sakit sedangkan aku pergi ke Trisakti , kampusnya , untuk melihat hasil ujian nya .

Dalam perjalanan tiba2 terlintas dalam pikiranku nama ANDRA , apakah ia seorang anak cowok maupun cewek . 
( Teknologi saat itu masih belum dapat mengetahui secara pasti jenis kelamin dalam kandungan )

Ya...Andra kependekan dari Anaknya Doktoranda , karena aku percaya istriku akan lulus & akan menyandang gelar sebagai seorang sarjana & sekaligus menjadi seorang ibu dari bayi yg akan dilahirkannya .

Sedangkan nama belakang “Alodita” adalah pemberian istriku .
Pada saat mencari nama bayi , yg diketemukan sebenarnya adalah "Alodia" , dalam bahasa Anglo artinya adalah “wanita kaya” , kaya dalam arti yg luas .

Sejujurnya , sejak dalam kandungan aku menginginkan anak pertamaku adalah anak cewek , dengan kelahiran sesuai keinginan ku sebagai rasa puji syukur saya artikan " Alodita" adalah singkatan dari " Alhamdulillah dia wanita "

Bakat menulisnya sebenarnya sudah terlihat sejak masih duduk dibangku SMP & sudah disarankan oleh istri ku agar dia menjadi seorang penulis . Tapi selalu saja dijawab oleh Andra " aah..mama ini apa sih...aku nggak suka nulis..!! "

Selain profesi yg ditekuninya sebagai Photographer , ia juga seorang blogger ( www.alodita.com ) yg hingga saat ini 'total pageviews' nya mencapai >3,4 juta .

Dalam blog nya ia juga berbagi pengalamannya secara terperinci & gamblang tentang perjuangannya untuk mendapatkan sang buah hatinya .
http://www.alodita.com/2014/07/my-ttc-journey.html?m=1

ALODITA adalah nama yg terpampang pada Instagram miliknya dengan jumlah follower nya dari hari ke hari semakin bertambah .
Jumlah ini meningkat cukup signifikan semenjak kelahiran buah cintanya , AuraSuri , pada tanggal 18 Juni yg lalu .

Meskipun saat ini follower nya telah mencapai lebih dari 141 ribu , saya tidak melihat adanya perubahan sifat & sikapnya yg tetap ramah & rendah hati , ia tetap ramah kepada siapapun .
Begitu juga ketika ia sudah lelah , ketika ia disapa & diminta foto bersama follower nya saat jumpa follower nya di mal-mal , restoran maupun tempat umum lainnya , ia tetap ramah seolah tak ingin mengecewakan fans nya .

Ya..!! Andra Alodita adalah anak ku yg kala itu usianya baru 21 tahun tetapi sudah lepas dari "beban finansial" orang tuanya . Di usia itu ia mengatakan kepada mamanya agar mulai bulan depan tidak perlu lagi diberikan uang ( saku ) bulanan karena ia sudah dapat memperoleh penghasilan meskipun belum banyak .

Keputusan ini tentu saja saya apresiasi sebagai bentuk ia sudah mulai mandiri tanpa bergantung lagi secara finansial kepada orang tua .
Dia sudah tumbuh sebagai wanita karir , sama sepertinya mamanya kala mudanya .

Saat ini ia sudah berada pada tingkatan "berebut" untuk membayar makan saat makan di restoran bersama mamanya . Hal ini saya simpulkan bahwa ia telah dapat mengelola keuangannya dengan baik .
http://www.alodita.com/2015/01/what-my-dad-taught-me-about-money.html

Mengenai "beban finacial" ini , sejak dini kepada anak2 memang sudah saya tanamkan bahwa " tanggung jawab finansial " orang tua hanya sampai pada usia 23 tahun , selewat dari usia tsb orang tua tidak lagi memberikan uang bulanan .

Mengapa 23 tahun ? , antara lain adalah sebagai berikut dasar pertimbangan saya :
1. Menurut hukum perpajakan seseorang yg usianya telah mencapai 18 tahun sudah dianggap mempunyai penghasilan sendiri , karenanya sudah tidak dapat diperhitungkan sebagai PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak ) orang tuanya.
2. Menurut ketentuan KUHP ( Kitab Undang-undang Hukum Perdata) seseorang sebelum genap berusia 21 tahun belum dianggap dewasa.
3. Usia ideal selesainya pendidikan (S1) adalah 22 tahun , maka sudah sepantasnya ia berupaya untuk memperoleh penghasilan sendiri .
4. Mendidik anak-anak agar kelak dapat hidup mandiri tanpa/tidak menggantungkan finansial kepada orang tua ( juga siapapun ) & agar mereka merasakan bagaimana jerih payahnya mendapatkan penghasilan sehingga kelak dapat merasakan kepuasan tersendiri menikmati hasil jerih payahnya dihari tua .

Itulah sekilas tentang ANDRA ALODITA , yg pada hari ini 07 Oktober 2015 , usianya genap 29 tahun , usia yg sudah dewasa , bukan usia anak2 ( lagi ) saat aku masih dapat menggendongnya .

Selamat ulang tahun anakku... Semoga selalu dalam lindunganNYA serta semoga menjadi orang yg berguna bagi keluarga serta Nusa & bangsa .

‪#‎alodita‬#AuraSuri

CERITA SORE | HARI INI, SETAHUN KEMARIN..

$
0
0
 photo DSCF5117_zpswg61egul.jpg
Tepat hari ini, setahun kemarin.. Saya dan suami masih berada di Penang. Kami berdoa dan sujud, meminta kelancaran proses Embryo Transfer yang akan kami lakukan esok paginya.

Malam itu, kami pasrah. Semoga saja embrionya bagus kualitasnya, semoga saja besok semua lancar, semoga saja kami bisa pulang ke Jakarta dengan selamat dan membawa kabar bahagia. Kami belum tau berapa embrio yang dihasilkan oleh laboratorium di Loh Guan Lye Specialist Center (LSC). Berapa pun jumlahnya, yang penting semua lancar dan mudah-mudahan menjadi calon keturunan kami.

Seperti biasa jika pagi hari kami harus ke LSC, pasti kami sudah bangun pukul 6 pagi. Pagi itu mendung seperti hari-hari sebelumnya, saya membawa syal untuk menghangatkan leher dan bahu saya. Selama perjalanan dari homestay ke LSC, saya hanya berdoa, berdoa dan berdoa sambil mengamati pemandangan yang kami lewati.

Sesampai di LSC, kami tak perlu menunggu lama sampai akhirnya saya harus masuk ke ruang operasi. Ruang operasi tidak terasa asing lagi bagi saya, begitu juga orang-orang di dalamnya. Bahkan beberapa staff ingat dengan wajah saya, menyapa dan berkata, “Saya ingat kamu, kamu yang waktu itu operasi besar sekali kan?”

Saya tersenyum setiap mengingat proses laparotomy yang pernah saya alami. Kejadian yang selalu saya syukuri, karena saya hampir dalam kondisi kritis. Kalau saya tidak mengalami hal tersebut, saya tidak akan gigih dan kuat seperti sekarang.

Jennifer menghampiri saya yang sedang berbaring di kasur, menunggu giliran masuk ke ruang operasi. Ia bertanya-tanya soal kegiatan saya, bagaimana cara saya bekerja dan apa yang suami saya kerjakan di Jakarta. Sangking serunya bercerita, saya sampai lupa bertanya berapa jumlah embrio saya!

Saya antara percaya-gak-percaya saat Jennifer menjawab, “Ada empat! Dua dengan kualitas Excellent, dua dengan kualitas Good.”

Wow! Itu bagus atau biasa saja?”

“Untuk kasus pasien seperti kamu, hasilnya bagus banget. Jarang yang dapat Excellent sampai 2 embrio. Biasanya hanya Good saja.”

Sesampainya di ruang operasi, saya melihat sudut kiri atas dimana terdapat layar yang memajang dua embrio kami. Dua calon buah hati kami. Dua buah calon malaikat kami. Mungkin dua, mungkin juga hanya jadi satu.

Jumlah bukan jadi masalah saat itu, yang penting saya bisa dititipkan keturunan yang lahir sehat dan sempurna.

Saya berkata pada dr. Devindran, “Doc, please pray for me.”

“Always,” katanya sambil menepuk lengan saya.

***

Tak terasa kejadian itu sudah setahun yang lalu. Saya tidak akan pernah lupa dengan kejadian satu tahun yang lalu, saya tidak akan pernah membuang jauh-jauh memori itu. Karena proses yang sudah kami jalani adalah turning point kami sebagai dua manusia yang telah menjadi satu.

Proses dimana kami menjadi semakin kuat, saling mendukung dan percaya satu sama lain. Kami juga semakin mencintai, semakin bersyukur karena selalu melewati berbagai cobaan bersama-sama. Susah senang selalu bersama.

Sampai detik ini, rasanya masih seperti mimpi melihat Aura Suri tidur di tengah-tengah kami. Kaki kecilnya sering menendang kami tengah malam. Ketika kami angkat dari tempat tidur, ia tersenyum lebar sambil menghentak-hentak tangannya, seperti berkata, “Terima kasih Papa Mama, sudah bangun malam-malam.”

Ia adalah sosok yang selalu kami mimpikan, sosok yang selalu menguatkan kami di kala susah maupun senang. Sosok yang membuat kami tak pernah mengenal lelah, sosok yang selalu menginspirasi orang banyak agar tak pernah menyerah.

Terima kasih Tuhan, sudah mengirimkan Abenk dan Aura Suri dalam kehidupanku.

Good night.

SPECIAL SOIRÉE FOR MY BIRTHDAY

$
0
0
 photo blog-DSCF3122_zpshezlikfa.jpg
Sejujurnya saya bukan tipe orang yang selalu merayakan ulang tahun setiap tahunnya, paling cuma makan-makan sama keluarga aja. Ulang tahun kali ini spesial banget karena saya bisa merayakannya dengan e-commerce favorit saya, Sociolla, teman-teman beauty enthusiast dan disponsori oleh beauty brands favorit saya. Awalnya para founders dari Sociolla lagi cerita-cerita soal Sociolla Soirée, salah satu offline activity yang dibuat oleh Sociolla yang mirip-mirip gitu loh sama arisan.

Inti dari Sociolla Soirée ini adalah ngumpul sama cewe-cewe ngebahas soal beauty plus dimanjakan oleh produk kecantikan favorit. Seperti arisan lainnya, ada ‘kocokan arisan’ juga tapi kalau di Sociolla Soirée itu namanya ‘kocokan poin’ – jadi yang menang dapat extra poin di Sociolla. Hahaha seru yah..

Balik lagi ke acara ulang tahun saya, akhirnya saya iseng ngeletuk, “Aku juga mau dong dibikinin Soirée. Bulan depan aja pas ulang tahun.”

Lalu para founder Sociolla, Santi, Chris dan John ekspresi berubah jadi antusias banget hahahaha. Malah salah satu dari mereka memberikan ide untuk mengundang 30-50 orang, tapi saya ngga mau karena nanti riweh sangking kebanyakan orang, yang ada malah gak intimate lagi hihihi.

Yaudah.. Setelah ngobrol sana sini akhirnya terwujud juga deh acara #aloditaxsociolla. Berbeda dengan Sociolla Soirée lainnya, saya khusus meminta tim Sociolla untuk membuat kompetisi untuk mengajak para loyal followers saya untuk ikutan acara spesial ini. Ada 5 orang pemenang yang beruntung, dua orang di antaranya dibayarin tiket pesawat pulang-pergi oleh Sociolla lohhh. Kalau yang ini benar-benar idenya tim Sociolla, saya aja kaget karena tadinya saya pikir giveaway-nya hanya untuk yang tinggal di Jabodetabek.

Saya senang banget dan overwhelmed banget setelah acara #aloditaxsociolla selesai, karena ya mungkin karena jarang-jarang ya ultah dirayain dan banyak sekali ucapan dan doa-doa yang datang dari berbagai penjuru. Terima kasih yang sudah mengirim doa, kali ini saya sungguh-sungguh berterima kasih bukan hanya sekedar say thanks untuk formalitas saja. It means a lot to me!

 photo aloditaxsociolla006_zpsrkwcibgq.jpg
 photo aloditaxsociolla013_zpsto2qq6gw.jpg
 photo aloditaxsociolla001_zpswnsqjtlf.jpg
 photo aloditaxsociolla014_zpszwkfew7q.jpg
 photo aloditaxsociolla003_zpshzvuzxab.jpg

Untuk tema acara dan dekorasi, saya spesial meminta tema summer karena warna-warnanya yang ceria, hangat dan ‘Alo banget’ kalau kata orang-orang. Selain itu saya juga request agar dihiasi dengan dekorasi lemon-lemon yang berteberan di atas meja. Tim dekor dari Good Mood Party Stylist berhasil memvisualisasikan keinginan saya lewat dekorasi cantiknya, mulai dari hal-hal kecil seperti hiasan lemon di atas meja, quote favorit saya yang di print, hingga flower bouquets yang cantik.

 photo aloditaxsociolla002_zpsn8vguptn.jpg photo aloditaxsociolla015_zps0b2lrmty.jpg photo aloditaxsociolla010_zpshmegatiz.jpg photo aloditaxsociolla013_zpsto2qq6gw.jpg

Kalau biasanya hanya yang ulang tahun yang dapat kado untuk dibawa pulang, di Sociolla Soirée ini semua yang haidr akan bawa ‘sesuatu’ untuk dibawa pulang. Produk-produk yang ada di goodie bag #aloditaxsociolla merupakan produk-produk dari merek favorit saya, mulai dari Make Over, Bioderma, NUXE hingga Lavie Lash. Untuk isi goodie bag-nya mungkin nanti akan saya bahas di artikel terpisah ya hihihi.

 photo aloditaxsociolla016_zpscq8w3epc.jpg photo aloditaxsociolla017_zpsmwe9kbe9.jpg
 photo aloditaxsociolla005_zpspv6pa3ls.jpg
 photo aloditaxsociolla022_zpsai2emifm.jpg photo aloditaxsociolla007_zpsichpqv8j.jpg
 photo aloditaxsociolla019_zpsxxsyugbj.jpg photo aloditaxsociolla021_zpsrc367lb5.jpg
 photo aloditaxsociolla020_zpsggkrv4ta.jpg
 photo aloditaxsociolla024_zpsjkevxs4n.jpg photo aloditaxsociolla025_zpsxcoyukvk.jpg
 photo aloditaxsociolla026_zpsdsbhn3jd.jpg
 photo aloditaxsociolla008_zpsrq47wddo.jpg
 photo DSCF5041_zpsjf0xfs5c.jpg
 photo aloditaxsociolla027_zps06vfq7ub.jpg
 photo aloditaxsociolla029_zpsfadt4gwr.jpg
 photo aloditaxsociolla033_zpspc8if8v5.jpg
 photo aloditaxsociolla012_zpskfjyt0we.jpg
 photo aloditaxsociolla034_zpso6dtadgu.jpg
 photo aloditaxsociolla035_zpsidut2rq8.jpg
 photo aloditaxsociolla028_zpsk9ieaned.jpg
 photo aloditaxsociolla047_zpsnbthaleq.jpg
 photo aloditaxsociolla037_zps7nph6dw1.jpg
 photo aloditaxsociolla036_zpsr75yjgmv.jpg
 photo aloditaxsociolla038_zps0ht0tt5c.jpg
 photo aloditaxsociolla043_zpsowmdg7pz.jpg photo aloditaxsociolla041_zpszvautn0s.jpg
 photo aloditaxsociolla039_zpsy00tzmu8.jpg photo aloditaxsociolla042_zpsivaxdpyc.jpg

I hope you enjoy the photos as much as I do! Untuk yang mau lihat foto-foto acara kemarin bisa cek hashtag #aloditaxsociolla dan #sociollasoiree di Instagram.

Special thanks to Sociolla.
Decor by Good Mood Party Stylist
Flowers by Artiste Floral
Birthday Cake & Dessert by Classic Comfort
Cake by Dulcet Patisserie
Venue at Wyl's Kitchen
Brand Partners: Make Over, Furasstase Indonesia, Itsy Nail, Lavie Lash, NUXE Indonesia, Menard Indonesia, Bioderma Indonesia.

Off-shoulder top - The Little Closet
Cullote Pants - Eloise
Lipstick - Girlactik 'Blushing'

Photos by yours truly, Calvin, Ucita Pohan and Lizzie Parra.

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

MY BABY FIRST STEP

$
0
0
 photo fp_lionwalker_5_zpsle0k2meb.jpgWah rekor nih, saya udah dua minggu ngga menyentuh blog sama sekali karena lagi riweh banget sama pekerjaan domestik. Selain ada beberapa urusan rumah yang harus dikerjakan, Aura sedang rewel nih belakangan ini. Bukan rewel gimana sih, ternyata Aura sempat mengalami growth spurt– dimana bayi biasanya lebih manja dan rewel karena sedang mengalami masa percepatan pertumbuhan pada bayi.

Aura tidur lebih lama dari biasanya, selalu ngambek kalau ditaruh di kasur sendirian, maunya digendong terus kemana-mana dan saya sering di posisi serba salah karena Aura tiba-tiba sering ngambek tanpa sebab. Abis ngambeknya selesai, biasanya ia tertidur pulas hihihi. Intinya sih Aura maunya nemplok aja dan dikelonin saat tidur.

Fiuh..

Untungnya growth spurt tersebut hanya berlangsung 4 hari saja. Dua hari pertama saya masih ada kegiatan di luar rumah, meeting dan sebagainya. Saya kerepotan betul karena jadi ngga konsen sama sekali saat meeting. Dua hari setelahnya saya memutuskan tidak pergi ke sebuah acara launching produk kecantikan demi menjaga Aura dan istirahat di rumah agar Aura lebih nyaman dan bisa tidur lama tanpa terganggu. Growth spurt selesai, eh Aura terkena diare dan saya juga ikutan kurang enak badan. Akhirnya saya harus bedrest selama 2 hari supaya tubuh cepat pulih kembali.

Tapi lewat tulisan ini saya bukan mau cerita soal growth spurt yang dialami Aura atau soal kesehatan saya, tapi betapa gembiranya saya sewaktu Aura selesai growth spurt karena perkembangannya semakin terlihat dan ia semakin pintar!

Setelah melewati growth spurt kemarin, Aura semakin tanggap dan responsif terhadap sesuatu. Ia mendadak mulai bisa berguling dari posisi tengkurap ke terlentang, tertawa keras ketika saya bernyanyi lagu kesukaannya yaitu Itsy Bitsy Spider, dan menghentak-hentakan kaki dan tangannya jika menonton kartun yang ia sukai. Belum lagi tingkahnya yang lucu, yang suka mengoceh-ngoceh sendiri seolah-olah sedang mengajak saya ngobrol. Gemes!

 photo fp_lionwalker_3_zpsuryjze2g.jpg

Setiap pagi dan sore, saya selalu mengajaknya main dengan mainan yang bisa mendukung tumbuh kembang secara motorik dan sensoriknya yaitu Musical Lion Walker dari Fisher-Price.

Musical Lion Walker ini saya dapatkan dari Fisher-Price Indonesia sebagai bentuk dukungan kampanye “Langkah Pertama”. Kebetulan saya sudah lama mengincar Musical Lion Walker ini saat Aura baru lahir, karena saya diberi tau oleh sahabat-sahabat saya bahwa mainan anak-anak itu bukan hanya sekedar mainan saja, tapi juga sebagai pendukung tumbuh kembang anak.

Langkah Pertama disini bukan hanya saat anak bisa merangkak atau berjalan pertama kalinya aja loh, tapi setiap perkembangan anak itu pasti ada yang pertama. Misalnya saat pertama kali saat anak bisa tertawa geli, berguling, duduk, merangkak dan masih banyak langkah-langkah pertama lainnya.

Walaupun Musical Lion Walker disarankan untuk bayi berumur 6 bulan ke atas, tapi ternyata motorik dan sensoriknya Aura jadi semakin terpancing berkat Musical Lion Walker. Matanya seperti terhipnotis dengan lampu di bagian hidung Musical Lion Walker yang berkedip-kedip ketika lagunya diputarkan. Selain itu di bagian bawah juga ada tuts yang mengeluarkan nada seperti nada do-re-mi. Bagian tuts ini paling sering dimainkan oleh suami saya karena nadanya seperti piano. Bagian lainnya yang juga bisa diputar-putar dan buka-tutup sehingga anak tidak bosan memainkannya.

 photo fp_lionwalker_4_zps8sthd4dm.jpg
 photo fp_lionwalker_1_zpsxbnrsubt.jpg

Bahan dari Musical Lion Walker ini juga aman dan tidak ada sudut yang tajam, selain itu ngga licin ketika didorong-dorong oleh anak. Selain itu kombinasi warna Musical Lion Walker ini sangat menarik untuk anak-anak, dan beberapa teman saya bilang mereka puas sekali dengan Fisher-Price Musical Lion Walker karena telah menemani Langkah Pertama anak mereka.

Jadi, semua Langkah Pertama yang saya saksikan sehari-hari menjadi momen yang sangat, sangat berharga bagi saya dan juga suami. Time flies really fast, makanya kami selalu berusaha untuk mengabadikan momen bahagia dan berharga ini.

Musical Lion Walker bisa didapatkan di department store terdekat seperti di Metro, Sogo dan Debenhams. Ada beberapa e-commerce juga yang menjualnya seperti disini dan disini.

Sedikit tips dari saya, jangan lupa untuk rajin membersihkan mainan anak agar bebas dari bakteri dan cuci tangan anak sebelum/sesudah bermain. Thanks for reading!

Photos by yours truly and Sabila Anjani. Foldaway Play Mat in Scandia ℅ Bibimbaby.

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

STAY HEALTHY WITH BEAR BRAND GOLD

$
0
0
 photo DSCF0525_zpsqzqan4ze.jpgSejak tobat dengan lifestyle saya yang awut-awutan dua tahun lalu, saya mulai mengkonsumsi makanan, minuman dan cemilan sehat dan tidak pernah membiarkan diri saya kehausan atau pun kelaparan. Soalnya pas saya baca berbagai artikel dan pengalaman orang-orang, membiarkan diri kita kelaparan atau kehausan pasti kita akan makan lebih banyak dan juga membuat tubuh kita kurang sehat.

Salah satu minuman sehat yang saya selalu konsumsi adalah BEAR BRAND Gold, yang selalu diselipkan saat saya belanja mingguan atau bulanan di supermarket. Saya lupa kapan pertama kali minum BEAR BRAND Gold, yang jelas udah lama banget karena saya memang suka minum susu dan selalu happy setiap mengkonsumsi BEAR BRAND Gold karena rasanya enakkkk banget.

BEAR BRAND Gold adalah susu steril rendah lemak tinggi kalsium, mengandung kebaikan-kebaikan susu dengan varian white tea dan white malt. Bear Brand ini dikenal oleh para orang tua sebagai susu beruang, tapi sebenarnya Bear Brand adalah susu sapi steril dalam kemasan dari Nestle yang siap diminum.

 photo DSCF0535_zps7jpkmj1c.jpg
BEAR BRAND Gold White Tea

Kalau diperhatikan packaging BEAR BRAND Gold berbeda dengan Bear Brand biasa, untuk BEAR BRAND Gold kemasannya sedikit lebih kecil dan terkesan chubby. Selain itu desainnya lebih menarik dibanding Bear Brand yang biasa.

Alasan mengapa saya rajin mengkonsumsi BEAR BRAND Gold, karena saya kesehatan dan kecantikan itu bukan hanya masalah produk kecantikan saja, tapi justru dari ‘dalam’ yaitu kesehatan tubuh kita juga harus dijaga.

 photo DSCF0532_zpsn53bweyl.jpg
BEAR BRAND Gold White Malt. Ini varian favorit saya karena rasanya yang seperti sereal!

BEAR BRAND Gold Minum susu bukan hanya sekedar rasanya saja yang enak, tapi juga kaya akan manfaat dan kebaikan-kebaikan sebagai berikut:
  • Penetralisir racun dalam tubuh. Saya ingat dulu setiap perut rasanya tidak enak atau sedang keracunan makanan, ibu saya pasti menyarankan untuk mengkonsumsi Bear Brand.
  • Mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang
  • Melancarkan pencernaan dan membantu pembersihan organ-organ dalam perut
  • Meningkatkan kekebelan imun tubuh dan melindungi tubuh dari virus, bakteri dan penyakit.
  • Memulihkan tubuh saat sedang atau setelah sakit
  • Menjaga kinerja otak dan meningkatkan mood
  • Selain meningkatkan mood dan kualitas energi pada tubuh, mengkonsumsi BEAR BRAND Gold juga berkhasiat tidur lebih nyenyak.

Memang saya merasa tubuh lebih fresh ketika rajin mengkonsumsi BEAR BRAND Gold, selain itu mood dan stamina tetap terjaga walaupun jika sedang banyak aktifitas. Gak repot kok untuk mendapat tubuh yang lebih segar dan sehat, karena BEAR BRAND Gold selalu bisa diminum kapan saja dan praktis dibawa-bawa.

 photo DSCF0547_zpseoglvlxx.jpg
Saya hampir selalu menyelipkan BEAR BRAND Gold ke dalam diaper bag saya.

Sedikit tips sebelum mengkonsumsi BEAR BRAND Gold, jangan lupa membersihkan bagian atas kemasan dengan cara dibasuh air atau dilap dengan tissue agar bersih. Selain itu BEAR BRAND Gold lebih enak jika disajikan saat dingin.

Just a gentle reminder, kesehatan itu adalah investasi kita di hari tua. Jadi belum terlambat untuk memulai hidup sehat mulai hari ini.

Stay healthy, everyone!

*This is a sponsored post.

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

I WANNA BE A BILLIONAIRE PART #1

$
0
0
 photo fp-part1_2_zpsfh3ozitw.jpg
Siapa sih yang gak mau jadi orang kaya? Gak perlu muluk-muluk jadi milyuner atau sebagainya deh.. Paling gak kalau mau beli apa-apa, atau kemana-mana gak usah pusing mikirin berapa uang yang harus dikeluarkan. Atau misalnya gak usah pusing mikirin bagaimana cara menutup semua pengeluaran di bulan depan, padahal sekarang belum gajian. Saya rasa semua orang ingin jadi orang kaya, termasuk saya..

Saya sendiri tipe orang yang merasa ‘cukup’ bisa menabung. Kenapa saya bilang cukup? Karena menurut saya, kalau saya lagi butuh atau ingin sesuatu pasti saya bisa menabung kira-kira selama 3-6 bulan. Caranya? Menyisihkan sedikit dari income per bulan saya di pos-pos tabungan yang saya punya.

Saya juga selalu mempraktekkan ilmu dari ayah saya yaitu menyiapkan dana darurat selama 6 bulan yang selengkapnya bisa dibaca disini.Eh, tapi saya lupa sekarang saya sudah punya suami dan anak. Sewaktu saya melirik ke tabungan darurat saya minggu lalu, ternyata dana darurat yang saya miliki hanya menutup kebutuhan pribadi saya saja – bukan keluarga.

Dana darurat tersebut sebagian besar sudah digunakan untuk membayar operasi, bayi tabung, biaya bolak-balik ke Penang, biaya konsultasi dokter hingga biaya persalinan. Tapi ya memang sewaktu kami memutuskan untuk operasi pengangkatan tuba falopi dan bayi tabung, kami nekat banget karena sebenarnya budget yang kami punya gak cukup, tapi di sisi lain kami harus melakukan operasi dan bayi tabung sesegera mungkin agar rahim saya bisa terselamatkan dan saya masih punya kesempatan untuk hamil.

***

Balik lagi pada masa dua minggu setelah saya melahirkan. Rasanya bahagia sekali punya momongan yang selama ini kami impi-impikan tapi miris saat menengok isi rekening Dana Darurat kami.

Saya yang seharusnya mau cuti kerja selama 6 bulan pun mulai gerah. Gerah dalam arti gak suka kalau saya gak punya uang jajan, untuk beli lipstik, makeup, sepatu, ke salon, pijit, arisan dan hal-hal lain yang saya suka. Masa kalau mau beli lipstik atau bulu mata palsu masa sih minta sama suami? Sebagai istri dan wanita, saya yakin banyak wanita di luar sana yang juga punya gengsi tinggi seperti saya – dan memang lebih suka kalau punya uang jajan sendiri.

Walaupun suami selalu mencukupi seluruh kebutuhan keluarga kecil kami, saya selalu berusaha membantu karena keinginan saya juga banyak. Ingin liburan, ingin punya ini-itu ina-inu.. tapi di sisi lain kami harus mulai menabung untuk mengisi rumah baru kami, membayar kartu kredit setiap bulannya dan menabung untuk Aura mulai dari biaya sekolah hingga kuliah.

Pusing?

BANGET.

Sebagai istri yang bertugas mengatur cash flow rumah tangga, saya cukup kelimpungan dengan urusan ini, walaupun selalu pasang muka bodo amat dan berusaha senyum walaupun isi rekening kami kadang isinya sedikit. Kami selalu memimpikan jadi pasangan yang bisa lepas total dari beban finansial suatu hari nanti, walaupun sebenarnya kami gak terlalu ambil pusing soal finansial rumah tangga.

Tapi Tuhan baik sekali, selalu menyelamatkan kami dari segala kesusahan dan cobaan (apalagi kalau lagi bokek hahaha).

“Sayang, aku baru ketemu seseorang nih. Namanya Adri*. Adri ini ternyata Financial Planner (Perencana Keuangan).”

*nama samaran

Suami saya duduk di samping tempat tidur kami, masih menggunakan baju perginya.

“Kamu mau gak ketemu dulu sama Adri ini? Kayaknya kita butuh deh Financial Planner.

Coba kalian tebak ekspresi saya gimana waktu suami saya ngomong gitu? Saya melirik dengan TATAPAN HOROR.

HOROR.

Reaksi saya selanjutnya, “..tapi uang kita lagi tiris banget. Bayarnya berapa coba?” (masih dengan tatapan horror takut gak bisa bayar si Financial Planner)

Intinya ajakan suami saya itu berlangsung 2 bulan sampai akhirnya saya berani bilang “aku sih yes.” Dan hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Sumpah deh mau ketemu Financial Planner tuh tegang banget, deg-degan dan sebagainya. Sempet takut gak cocok dan lain-lainnya. Apalagi si Adri ini laki-laki. Kalau saya bilang saya harus punya budget beli lipstick, bakal diketawain gak ya?

Akhirnya kami bertemu dengan Adri di sebuah kafe di Kemang. Long story short, saya merasa cukup yakin menggunakan jasanya. Di pertemuan kedua dan ketiga suasana semakin rileks dan ternyata Adri datar-datar aja kalau saya bilang, “Aku kan perlu ke salon, pasang kuteks, aku perlu beli bedak, eye makeup remover, dll dll. Ya udah bikinin budgetnya ya Dri!”

Setiap kami mencatat segala kebutuhan hidup dan gaya hidup kami, Adri selalu sabar banget mencatat dan kami jadi gak canggung untuk buka-bukaan soal cash flow rumah tangga kami.

Well, sebenarnya inti dari cerita ini bukan saya mau jadi orang tajir (ya mau sih siapa yang gak mau hahaha) atau impresi kami terhadap Financial Planner kami.

***

Tapi kenapa kami akhirnya merekrut Financial Planner?

Karena kami ingin punya kebebasan finansial. Bebas dari beban-beban finansial yang menghantui kami saat ini dan di masa depan.

Saya sering banget bertemu orang yang punya income puluhan juta tapi selalu bilang, “Duh di ATM gue tinggal 2 juta padahal gue harus bayar cicilan mobil.”

Coba kalian pikir, kemana tuh duit puluhan juta? Hahaha

Saya dan suami pun begitu kok, kami hampir selalu merasa tidak punya uang. Bukan masalah kami merasa tidak bersyukur dengan rejeki kami atau merasa tidak cukup dengan income yang kami dapat, tapi masalah bagaimana mengelola uang kami. Sering kali kami dapat income yang melebihi ekspektasi kami, tapi saat kami melihat ke rekening.. loh kok uangnya segini-segini aja ya?

Kami juga punya kekhawatiran terhadap masa depan kami seperti bagaimana nanti jika Aura harus sekolah, mengingat biaya pendidikan anak sekarang mahal sekali.

Jadi dengan merekrut Financial Planner, kami punya gambaran-gambaran bagaimana mengatur cash flow kami hingga perencanaan pengeluaran di masa depan seperti ingin menambah anak dengan proses bayi tabung, biaya sekolah hingga kuliah dan impian memiliki art space milik keluarga.

***

Apa yang Financial Planner kami kerjakan?

Ia mengatur dan membantu kami merencanakan skema keuangan kami, berapa yang harus kami sisihkan per bulan untuk menutup biaya hidup, gaya hidup hingga merealisasikan rencana-rencana kami. Ribet? Itu udah pasti. Pusing? Ya abisss masa gak pusing kalo ngomongin uang. Tapi mendingan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, kan?

Dan satu hal yang selalu saya ingat-ingat, tujuannya nanti agar kami sekeluarga punya kebebasan finansial. Semangat!

***

Di pertemuan ketiga kami dengan Adri*, ia mulai memberikan masukan-masukan yang lumayan membuat saya mikir semalaman. Contohnya harus menyiapkan dana darurat keluarga sebanyak 12 bulan, jaga-jaga kalau terjadi suatu hal yang tidak kami inginkan.

*nama samaran, si “Adri” ini belum mau disebut-sebut di blog aku :D

 photo fp-part1_4_zps1ibmziic.jpg

Selain itu Adri juga menjelaskan 7 poin penting tentang mengatur keuangan pribadi maupun rumah tangga. Ia menjelaskan sebagai berikut:

  • Zakat/amal adalah hal pertama yang selalu disisihkan dan dikeluarkan setiap bulan sebanyak 2,5%.
  • Hutang & Kewajiban, salah satunya membayar cicilan atau tagihan kartu kredit.
  • Dana Darurat, pengeluaran rumah tangga yang harus disiapkan untuk 12 bulan. 
  • Dana Proteksi
  • Dana Investasi
  • Biaya Hidup
  • Gaya Hidup, poin terakhir nih yang paling sulit. Karena biasanya gaya hidup itu sifatnya gak wajib, seperti ngopi di cafe, beli-beli makeup dan sebagainya.

Saya mengangguk-angguk saat ia menjelaskan 7 poin di atas, lagi-lagi suka kelewatan bayar zakat padahal saya sering diingatkan seperti cerita saya disini. Adri juga menjelaskan bahwa apa yang terjadi di masyarakat sekarang adalah Biaya Hidup dan Gaya Hidup justru dijadikan prioritas utama, Zakat dan Hutang malah jadi urutan yang terakhir.

Lagi-lagi ini teguran buat saya dan suami. Tapi kami jadi makin yakin dan bersyukur karena kami akhirnya menggunakan jasa Financial Planner. Kami resmi memulai semua ini tanggal 1 November besok, deg-degan banget. Tapi Adri menjelaskan bahwa pada awal-awal pengerjaan ini pasti banyak sekali penyesuaian dan adaptasi yang akan kami alami.

Oiya, pasti pada nanya bagaimana dengan dunia per-beauty-an saya? Tenang aja, saya punya 'jatah' sendiri setiap bulannya untuk beli kosmetik atau shopping, walaupun sekarang hal tersebut gak jadi prioritas.

“Do not save what is left after spending, but spend what is left after saving.” – Warren Buffet

Last but not least, sharing saya soal menggunakan jasa Financial Planner/Manager ini justru untuk membantu teman-teman yang membaca tulisan ini. Dari awal saya sudah niat sharing karena banyak orang di lingkungan saya yang sehari-harinya terbebani oleh kondisi finansial mereka. Selain itu, jika jasa Financial Planner/Manager tidak lagi asing di masyarakat dan masyarakat Indonesia banyak yang memiliki beban finansial, bayangkan kondisi perekonomian negara kita.. Pasti akan jauh lebih damai dan menyenangkan :)

Saya yakin sharing ini akan berguna untuk banyak orang, dari mulai individual, pasangan baru, keluarga maupun untuk berbisnis. Siapa pun bisa memakai jasa Financial Planner, berapa pun gaji atau pemasukkannya. Thanks for reading!

Read more:What My Dad Taught Me About Money

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

QUOTE OF THE DAY

$
0
0
“Jadikan motivasi dan inspirasi, bukan kompetisi.” 

– Andra Alodita

MY BREASTFEEDING JOURNEY

$
0
0
 photo blog-IMG_5741_zpsgcsshb8u.jpgBagi saya tiga minggu pertama sejak Aura hadir di dunia ini adalah tiga minggu terberat yang pernah saya alami, especially the breastfeeding part. Sebelumnya persalinan saya selalu membaca buku tentang breastfeeding, membaca beberapa kisah dari teman-teman maupun blog-blog tentang parenting dan motherhood, mengikuti kelas laktasi, dll – tapi saya nggak menyangkan bahwa yang saya alami begitu berwarna.

Sama seperti calon ibu lainnya, saya selalu dihantui oleh pikiran dan rasa takut kalau-kalau Air Susu Ibu (ASI) saya nggak keluar setelah melahirkan. Nggak keluar, telat keluar atau nggak cukup. Saya berdoa terus tapi tak bisa dipungkiri bahwa saya cukup parno dan gelisah saat itu, tapi suami setiap malam selalu mendukung dan berusaha menepis kekhawatiran saya.

Saya menjalankan dan memilih persalinan C-Section. Bukan saya tidak mau atau takut menjalankan persalinan normal, saya memilih C-Section karena banyak sekali pertimbangan agar bayi yang saya kandung tidak terkena resiko apa pun – karena posisinya sudah sungsang dan tercekik tali pusat. Selain itu, obgyn saya berkali-kali mengingatkan bahwa kehamilan saya adalah kehamilan langka, dimana saya bisa hamil karena program bayi tabung. Tapi keputusan saya harus C-Section justru membuat saya tambah khawatir, benar gak sih kalau operasi C-Section terus ASInya jadi delay?

Ternyata nggak kok.

ASI yang berupa kolostrum langsung keluar 1-2 jam setelah saya selesai persalinan.

Apa saya berhasil Inisiasi Menyusui Dini (IMD)?

Nggak berhasil, karena saya ditambahkan obat penenang saat operasi – jadi baru bisa IMD dua jam setelah persalinan.

**

Saat awal menyusui, saya kerepotan dan clueless. Semua teori-teori yang saya pelajari selama hamil langsung buyar.

Blar! Hilang begitu saja dari kepala.

Saya meminta suster menemani saya agar mendapat posisi menyusui yang benar. Anak saya, Aura, langsung mencoba menyusu begitu saya mencoba skin-to-skin contact. Pintar sekali anak ini, pikir saya. Beberapa jam kemudian saya juga diminta suster lagi untuk menyusui.

Di hari kedua setelah persalinan, puting kanan saya mulai terasa perih. Saya melihat kulit yang retak, warnanya kecoklatan, ketika saya pencet rasanya perih. Seperti saran teman-teman, saya mengoleskan puting dengan nipple cream agar lukanya cepat membaik. Saya pun menyusui Aura sambil meringis-ringis karena rasanya seperti disayat-sayat. Mungkin karena seumur hidup belum pernah merasakan puting lecet, jadi rasanya benar-benar sakit sekali – mengalahkan rasa sakit jahitan C-Section saya.

Di malam kedua kami di rumah sakit, tiba-tiba suster menyampaikan bahwa Aura harus disinar di ruang bayi karena bilirubinnya tinggi. Saya panik. Belum lagi saya sedih saat melihat wajahnya penuh bintik-bintik merah (yang ternyata karena alergi dengan makanan yang saya makan). Bibirnya yang kecil terlihat kering. Seluruh kulit wajahnya berwarna kuning.

Malam itu rasanya saya seperti ditampar, baru saja saya dan suami ingin berbahagia dengan kehadiran Aura di dunia – tapi Aura harus disinar di ruang bayi dan saya setiap menyusui harus pergi ke ruang bayi.

Dengan kondisi tubuh saya yang masih tergopoh-gopoh, setiap 2-3 jam sekali saya pergi ke ruang bayi yang jaraknya sekitar 30 meter dari kamar tidur saya di RS. Cukup jauh untuk ukuran seorang pasien yang baru operasi C-Section.

Ada saatnya saya shock karena melihat pipi Aura terkena darah, yang ternyata adalah darah dari puting saya yang terluka. Setiap saya mengunjungi Aura di ruang bayi, perasaan saya sedih sekali. Baru saja tiga hari saya menjadi seorang ibu, tapi saya sudah dipisahkan dengan bayi saya. Rasanya sakit dan sesak di dada.

Yang membuat lebih sedih lagi, kami kedapatan Dokter Spesialis Anak (DSA) yang kalau ngomong kayak nggak pakai filter, nadanya seperti mengancam lalu ujung-ujungnya ngomongin susu formula karena saya dan Aura sama-sama belum lancar menyusu. Sebagai orang tua baru yang ingin memberikan ASI Eksklusif pada buah hatinya, saya dan suami lantas geram sekali mendengarnya.

*Sedikit catatan, saya nggak anti dengan susu formula. Tapi pada saat itu saya geram sekali karena ingin memberikan anak saya yang terbaik yaitu berupa ASI Eksklusif. Mohon ditanggapi dengan bijak :)

Di hari keempat, setelah Aura disinari selama 2 x 24 jam, kami diperbolehkan pulang oleh DSA-nya. DSA tersebut berpesan untuk datang dan check up 3 hari lagi, karena berat badan Aura harus dipantau. Oiya, saat lahir berat badan Aura 2.855 gram dan saat dibawa pulang beratnya sekitar 2.500 gram.

Nah, ini dia yang seru.. Selamat datang realita!

Tiga hari setelah Aura kami bawa pulang, saya tetap belum bisa menyusui dengan benar. Aura sering nangis sampai jejeritan dan saya hanya sendiri di rumah karena suami harus bekerja dua hari berturut-turut sampai larut malam. Saya kecapean, begitu juga Aura. Setiap saya bilang ke suami bahwa Aura rewel dan cranky, suami saya yang saat itu hanya bersama Aura sebentar-sebentar menganggap Aura anteng-anteng aja. Saya mulai stres dan gelisah.

Sesuai dengan yang dijadwalkan, kami membawa Aura ke DSA-nya di RS PIK. Tapi kali ini kami langsung mengganti DSA dan akhirnya kami memutuskan untuk konsultasi dengan dr. Conny Tanjung.

Hari itu antrian dr. Conny ramai sekali, saat kami mengantri Aura jadi bahan tontonan suster-suster yang sedang menggendong anak majikannya. Mulai deh komentar-komentar bersautan, mulai dari komentar kenapa Aura ngga dibedong, ngga dipakein topi, dll dll. Saya dan suami yang sedang riweh sama tangisan Aura, langsung bingung dan panik. Dan yang lebih bikin panik lagi, ternyata Aura bilirubinnya belum juga turun. Seingat saya bilirubinnya menembus angka 18 saat itu. Dr. Conny menyarankan kami untuk pergi ke RS yang dekat dengan rumah kami dan minta agar Aura disinar lagi.

Kami langsung bergegas pulang ke rumah, packing barang-barang (karena saya tau kami harus menginap di RS) dan langsung menuju ke RS Asih. Di RS Asih, DSA-nya menyarankan agar Aura menginap selama 1 malam. Tapi ternyata kamarnya penuh, akhirnya kami dirujukkan ke RS Brawijaya. Kami check in sekitar pukul 5 sore hari itu, kamarnya sudah disiapkan dan Aura langsung disinari.

Setelah maghrib, suster-suster datang ke kamar kami. Ntah setan dari mana, salah satu susternya bilang, “Bu, dede-nya minum dari botol aja Bu. Supaya minumnya banyak. Karena kalau disinar, dede-nya jadi haus banget.”

Saya dan suami langsung saling melihat. Kami menjelaskan bahwa kami nggak mau pakai botol dot (sok idealis ceritanya), tapi karena saya kasihan sekali melihat Aura yang kehausan.. akhirnya ntah bagaimana kami setuju untuk memberikan Aura ASI yang sudah diperah.

Berhubung suami saya belum tidur cukup selama 2 hari dan suami belum hafal dengan barang-barang menyusui saya, saya nekat menyetir pulang ke rumah – padahal hari itu adalah hari kelima paska operasi C-Section dengan jahitan vertikal.

Where there’s a will, there’s a way. Saya berhasil pulang ke rumah untuk mengambil barang-barang saya dan Aura, tanpa rasa sakit di bagian perut! Malam itu Aura langsung minum susu dari botol dot, yang diberikan oleh suster jaga. Anehnya, suster ‘setan’ yang menghasut kami untuk ngasih botol dot itu ngga keliatan lagi malam itu.

Besoknya saya meminta suster jaga untuk membuatkan appointment dengan Dokter Laktasi, dengan tujuan agar cara menyusui saya bisa dievaluasi dan saya diajarkan menyusui dengan benar. Setelah makan siang, Dokter Laktasi datang dan saya bercerita tentang Aura yang diberikan botol dot. Muka si dokter langsung berubah, “Sudah dikasih berapa botol?”

Saya celingak-celinguk.

“Ehm.. kira-kira 5-6 botol, dok.”

Dokternya hanya diam, menatap saya dan Aura.. Lalu ia meminta saya untuk menyusui Aura. Drama pun dimulai, Aura meronta-ronta ketika disusui langsung. Istilah bekennya, bingung puting. Saya mulai stress, Dokter Laktasi pun wajahnya agak kebingungan. Setelah beberapa saat, dokter membuka mulut Aura. Lalu ia bilang, “Pantes! Ini tongue tie.”

ARGH! Apaan lagi sih nih.. Yang belum kenal dengan istilah tongue tie bisa baca di sini ya.

Jadi pada saat proses menyusui berlangsung, bayi mengerakkan lidahnya dengan gerakan peristaltik dari depan ke belakang menyentuh langit-langit, sehingga ASI keluar ke mulut bayi. Intinya kalau tongue tie tuh bayinya nggak bisa minum dengan benar. Dokter Laktasi juga sempat bilang lidah Aura pendek jadi susah menelan. Saya berulang-ulang membuka mulut Aura karena rasa nggak percaya.

Dokter Laktasi menyarankan agar Aura menjalankan tindakan frenotomi alias pengirisan frenulum! Saya dan suami shock, pusing, bingung. Stress lebih tepatnya. Dokter memberikan waktu untuk kami berpikir matang-matang sampai sore hari. Saya pun kebingungan sepanjang hari. Googling sana-sini dan tanya-tanya kerabat soal tongue tie ini.

**

Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk tidak mengambil tindakan pengirisan frenulum. Sorenya saat saya belajar menyusui Aura lagi, Dokter Laktasi datang lagi dengan ibu-ibu yang sepertinya petinggi di RS Brawijaya. Dokter meminta saya untuk menyusui Aura, saya pun mencoba dengan berbagai macam posisi – dan gak ada yang berhasil. Aura malah semakin menjerit setiap saya coba menyusuinya. Dokter laktasi dan si ibu nontonin saya dengan wajah kasihan.

IYA, MUKA KASIHAN.

Si ibu yang gak saya kenal itu sibuk ngeliatin saya dari berbagai posisi, sedangkan saya sibuk memegang Aura yang lagi jejeritan. Di sisi lain, ASI saya tumpah-tumpah dan muncrat ke segala arah, daster saya basah gak karuan. Saya mulai menangis karena stres, gak tau harus bagaimana. Perasaan saya campur aduk dan tangisan pun nggak bisa dibendung. Aura masih meronta-ronta di pelukan saya. Dokter berusaha menenangkan saya dengan berkata, “Sabar ya Mba.” Lalu si ibu juga menepuk bahu saya sambil pamit, “Mba, yang sabar ya.”

Sabar? Haduh rasanya dunia runtuh saat melihat Aura meronta-ronta menolak untuk disusui, saya pun menangis-nangis karena bingung dan marah. Saya marah karena si ibu ini datang ntah dari mana, pakek acara dibawa-bawa segala sama si Dokter Laktasi.

Rasanya gak becus banget jadi orang tua. Rasanya kesel banget sama si suster ‘setan’ yang menghasut saya malam itu. Rasanya lebih kesel lagi karena suami saya juga masih blank, gak tau mau bantuin apa dan harus bagaimana.

Saya keluar ke balkon, menangis-nangis sesenggukan ditemani suara bising dari flyover Antasari. Suami saya berusaha menenangkan tapi gak berhasil. Ibu saya juga berusaha menenangkan tapi saya minta waktu untuk sendirian.

Rasanya kacau banget hari itu.

Saat lagi stress banget, saya langsung curhat dengan teman saya via Whatsapp karena ia sedang berada di Paris bersama keluarganya. Teman saya ini ibu dengan dua anak, yang jelas udah lebih ‘senior’ dari saya. Lalu ia menyarankan saya untuk memberikan Aura ASIP dengan cup feeder atau sendok, selang-seling sambil saya belajar menyusui. Ia pun mengalami hal yang serupa saat melahirkan anak kedua, sama-sama susahnya waktu menyusui dan sempat stres. Tapi teman saya telaten banget, setiap 1-2 jam anaknya selalu disusui sampai ia dan anaknya bisa sama-sama menyusui dengan benar. Ia juga berpesan bahwa saya gak boleh panik karena kuning akibat bilirubin yang tinggi baru menghilang setelah anak berusia 4-6 minggu.

Inget ya ibu-ibu, gak boleh panik! :D

Saya langsung mendadak semangat dan dapat pencerahan baru.

Malam itu juga, saya dan suami mempraktekkan saran teman saya. Kami bangun setiap 1-2 jam untuk memberikan Aura ASIP dari cup feeder, berselingan dengan menyusui langsung. Walaupun banyak ASIP yang terbuang, kami coba terus sampai saya dan Aura sama-sama bisa mendapatkan posisi menyusui yang benar dan nyaman. Puting saya masih luka, perih banget dan rasanya seperti disayat-sayat. Perut saya sakit sekali setiap menyusui karena sedang terjadi kontraksi rahim.

Esok harinya, Aura diperbolehkan pulang tapi kami diminta kembali lagi ke DSA 3 hari setelah pulang ke rumah.

**

Tiga hari kemudian, hasil tes darah Aura menunjukkan bilirubinnya belum turun, tapi ada kenaikan berat badan walaupun sedikiiiiit sekali. Saya juga bertanya-tanya soal breastmilk jaundice(saya dan Aura berbeda golongan darah), tapi dokter bilang kami gak perlu khawatir karena Aura masih adjusting tapi kami harus kontrol lagi minggu depan.

Karena saya dan suami sangat lelah bolak-balik ke dokter, akhirnya kami bertekad nggak mau ke dokter lagi hingga Aura berusia 1 bulan. Nekat? Bodo amat deh, dari pada saya stress ke dokter.

Setiap malam kami telaten memberikan Aura ASIP dari cup feeder, saya juga belajar berbagai macam posisi menyusui yang benar. Saat Aura berusia dua minggu, Aura mulai bisa menyusui dan saya pun semakin nyaman menyusui Aura.

 photo DSCF3033_zpsvpznofb1.jpg
Aura saat berusia 3 minggu (kiri), Aura saat berusia 4 bulan 2 minggu (kanan).

Walaupun di awal-awal proses menyusui, dramanya panjang yah ibu-ibu..

Memang satu bulan pertama setelah kehadiran Aura adalah hari-hari yang paling berat bagi ibu baru seperti saya. Tapi dari semua yang saya alami dan perjuangkan akhirnya berbuah manis. Setiap saat saya selalu menikmati waktu-waktu dimana saya bisa menyusui Aura, sambil menatap mata bulatnya yang bersinar-sinar.

Moral of the Story
Jangan pernah langsung percaya dengan satu diagnosa saja. Dokter juga manusia, jadi bisa saja salah diagnosa. Tapi lebih parahnya kalau di Indonesia cerita soal ‘salah diagnosa’ itu terlalu banyak hehe. Gak berarti bahwa anak tidak bisa menyusu itu pasti tongue tie, lip tie atau apa lainnya. Tetap positif dan yakin bahwa kita bisa menyusui. Menyusui memang butuh waktu, kesabaran dan juga pengorbanan. Satu hal yang tidak pernah disebutkan di buku, proses menyusui itu seperti kita PDKT (pendekatan) waktu sama pacar atau calon suami. Perlu adaptasi, nggak selalu mulus seperti yang kita bayangkan. But in the end, it’s all worth it.

Saya mengerti banyak sekali ibu yang tidak dapat menyusui bayinya karena berbagai macam alasan, mulai dari psikologis maupun alasan medis. Setiap orang memiliki kisah dan perjuangan masing-masing, jadi saya harap kita semua saling menghargai. Semua ibu adalah ibu yang terbaik untuk anaknya :)

Happy breastfeeding!

Read more: My IVF Success Story
 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

BUGABOO X DIESEL LAUNCHING EVENT

$
0
0
 photo DSCF0554_zpskk5hfpi3.jpg
Rasanya begitu excited sewaktu saya tau bahwa merek stroller favorit saya berkolaborasi dengan sebuah merek jeans terkenal, yaitu Bugaboo by Diesel Denim Collection. Kali ini dua jenis stroller terbaru dari Bugaboo yaitu Bugaboo Donkey dan Bugaboo Buffalo disulap menjadi lebih keren dengan bahan denim khas Diesel.

Kalau dilihat lebih detail lagi, gemes dan keren banget ternyata di hampir seluruh bagian stroller dihias secara unik – bukan hanya bahannya aja yang dari jeans khas Diesel, bahkan ada kantong plus aksen-aksen lainnya yang terkesan rebel tapi stylish dan juga fashionable. Bahan jeans yang digunakan pada Bugaboo by Diesel Denim Collection juga bisa memudar secara natural, just like your favourite pair of jeans!

 photo DSCF0555_zpsle6plhdd.jpg photo DSCF0561_zpsdrxpzdmi.jpg photo DSCF0566_zpshbybtotx.jpg photo DSCF0565_zpskyaebc88.jpg photo DSCF0570_zpspyxssbnj.jpg photo DSCF0575_zpsaoed1ewm.jpg

Di acara launching Bugaboo by Diesel Denim Collection kemarin, para toddlers bisa ikutan mewarnai jeans dengan cat-cat yang sudah disediakan oleh panitia. Sayangnya, Aura masih baby banget jadi belum bisa ikutan main deh.. Enjoy the photos!

 photo DSCF0568_zpszhajh8ep.jpg photo DSCF0577_zpsgwfnn0p1.jpg
Top: Shopatlilac, jeans: Sixteen Denim Scale, shoes: Wakai x Keith Haring

LIVE IN THE MOMENT: MY CAREER VS BABY

$
0
0
 photo blog-DSCF0211_zps0x7b34kc.jpgOk, begitu banyak pernyataan dan pertanyaan seputar karier saya versus pilihan saya untuk memiliki anak. Saya ingat betul orang-orang yang bilang kalau karier saya sebagai wedding photographer terlalu sayang untuk dilepaskan saat saya memilih untuk menjalankan IVF treatment. Sekarang saya sering sekali ditanya, “Balik motret lagi nggak? Mau sampai kapan nggak kerja dulu?”

Lalu untuk teman-teman yang mengikuti perkembangan anak saya, Aura Suri, pasti juga ikut nanya, “Aura udah bisa minum dari botol belum? Oh, nggak dipakein cup feeder atau disendokin aja? Terus kalau kamu kerja gimana?

Sejujur-jujurnya, saya akhirnya (sementara ini) menyerah memaksakan kehendak saya agar Aura menyusu dari botol. Kalau mau kerja gimana? Ya saya yang mengalah, saya yang harus beradaptasi dengan kehadiran Aura. Walaupun banyak yang bilang, pasti bisa kok anak bayi minum dari botol – asal kita telaten ngajarinnya.

Tapi bukan soal itu..

*

Saya memang punya mimpi besar dan karier yang didambakan, tapi untuk saat ini, saya sangaaaat sangaaaaat menikmati momen-momen bersama Aura Suri.

Buat yang belum tau soal jam kerja saya saat jadi wedding photographer, kira-kira seperti ini.. Hampir setiap weekend saya bangun jam 3 pagi, karena jam 4.30 pagi saya sudah harus standby untuk pergi bekerja. Biasanya acara pesta pernikahan selesai sekitar jam 10 malam, saya harus beres-beres, ngedrop alat-alat di kantor dan kira-kira sampai rumah jam 11-12 malam. Ada saatnya saya harus terbang ke luar kota atau overseas, sendirian. Bawa koper yang isinya dua kamera, tiga lensa dan satu laptop, totalnya 20 kilogram dan saya selalu menaik-turunkan sendiri ke kabin pesawat.

Senin-Jum’at saya masih ada kerjaan lagi, mulai dari motret katalog, pre-wedding dan menghabiskan waktu untuk meeting atau editing. Luar biasa deh, makanya badan saya sering ‘rontok’. Yang pernah kerja jadi event organizer atau wedding organizer pasti tau kira-kira capeknya seperti apa deh hehe.

Sewaktu Aura mogok minum dari botol dot dan selalu menolak diminumkan ASI Perah (ASIP), saya langsung merasa ditegur oleh Tuhan. Udah susah-susah ngedapetin Aura, terus masa ditinggal-tinggal kerja sih.. Jadi saya merasa bahwa saat ini saya harus benar-benar mengurus Aura, nggak boleh egois. Saya ingat betul satu tahun yang lalu, saya menangis-nangis karena ingin sekali hamil dan punya anak. Saya merelakan apa pun yang saya miliki saat itu. Semuanya saya lakukan demi program bayi tabung yang saya dan suami jalani bisa berhasil..

Sekarang Aura Suri sudah disini, saya merasa harus bertanggung jawab penuh dengan apa yang saya minta.

Saya memang masih kerja walaupun sangat selektif karena saya harus membagi waktu mengurus Aura dengan suami saya yang nggak kalah sibuknya. Saya SANGAT beruntung karena banyak sekali pihak-pihak yang betul-betul mengerti kondisi saya sekarang. Tapi kali ini, saya betul-betul ingin sekali melihat dan menyaksikan sendiri perkembangan Aura Suri dari waktu ke waktu. Seakan-akan nggak mau kelewatan satu episode pun!

 photo DSCF1103_zpsib5tpzey.jpg

Walaupun setiap hari waktu beraktifitas saya jadi kebalik banget, dari jam 9 pagi hingga 9 malam saya benar-benar full mengurus Aura bergantian dengan suami.. Lalu saya baru bisa menulis saat pagi-pagi sekali atau malam sekali, tapi saya betul-betul menikmatinya.

Jika ada yang perlu dikerjakan seperti mereview lipstik, saya betul-betul juggling antara memulas lipstick– foto – gendong Aura sebentar – taruh Aura di playmat– foto lagi – gendong lagi – hapus warna lipstick– pulas lipstick lagi – nyusuin Aura – udah ngantuk tapi nanggung harus selesaiin review– dan masih banyak lagi rintangan-rintangan yang saya hadapi hahaha.

Kalau harus pergi-pergi, saya jauh-jauh hari harus booking suami agar bisa gantian menjaga dan menemani Aura main. Karena Aura nggak bisa minum dari botol dot, saya setiap pergi juga harus buru-buru karena dikejar waktu menyusui.

Seru banget dan sangat menantang! Setiap hari jadi punya cerita-cerita unik dan lucu yang bisa dibagikan ke orang lain. Walaupun kadang saya juga suka moody karena terlalu capek, saya selalu ingat bahwa momen ini nggak akan terulang lagi. Jadi, harus benar-benar dinikmati deh walaupun lagi senang atau sedih.

Living in the moment takes practice, but it's worth it!

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

EMINA AROUND THE WORLD

$
0
0
 photo Emina-08a_zpsnp10yypd.jpg
Hari Sabtu lalu, saya diundang oleh Emina Cosmetics untuk menghadiri acara bloggers gathering #EminaAroundTheWorld. Tema dan campaign-nya masih seputar traveling dan untuk dresscode-nya kami diminta untuk memakai traveling pants & comfortable sneakers. Acaranya santai banget, pas banget dengan hari Sabtu pagi dan kebetulan hari itu cuacanya mendung-mendung gimana gitu hihihi.

Buat yang belum tau, Emina Cosmetics masih satu keluarga dengan Wardah dan Make Over. Istilah kerennya itu sister company. Jadi nggak perlu ditanya kualitas produknya seperti apa, makanya saya tertarik untuk menghadiri acara kemarin. Begitu saya sampai di Three Buns Senopati, acaranya baru saja mulai dan di luar hujan deras! Agak saltum (salah kostum) dikit ya.. soalnya saya pikir karena lokasinya semi outdoor jadi saya pakai baju dengan lengan terbuka. Tapi ternyata yang kedinginan karena hujan bukan saya aja, banyak teman-teman blogger lain yang ikut kedinginan hahaha

 photo Emina-01_zpsyglavx6l.jpg photo Emina-02_zpscb6ed8ii.jpg

Berbeda dengan acara-acara yang saya datangi sebelumnya, di acara #EminaAroundTheWorld kami menghabiskan waktu dengan bermain games! Games-nya juga bukan games biasa, kami diberikan destinasi-destinasi untuk bermain. Saya dan Agnes bergabung jadi satu tim, destinasi pertama kami adalah Perancis. Di booth Perancis kami bermain menyusun puzzle, menebak nama-nama dessert khas Perancis dan mencari stiker lalu di foto. Kalau kami menang, kami akan mendapatkan stampel seperti stampel VISA di paspor. Gemes ya! Destinasi kami berikutnya adalah Jakarta dan Singapore. Dari semuanya, menurut kami paling susah ketika harus menyusun stasiun MRT di Singapore karena kami berdua benar-benar nggak afal hahaha.

 photo Emina-03_zpswidnvmtj.jpg
Agnes and heur golden ticket!
 photo Emina-05_zpshompehck.jpg

Untuk campaign #EminaAroundTheWorld ternyata terinspirasi dari traveling yang selalu menjadi bucket list setiap orang. Siapa coba yang nggak pengen keliling dunia dan menjelajah ke tempat-tempat baru? Selain itu, produk-produk Emina juga ukurannya mini-mini supaya gampang di bawa kemana-mana khususnya untuk traveling.

 photo Emina-04_zps3shyohuh.jpg
 photo Emina-06_zpsbxu3f6di.jpg
Thanks untuk Muti yang udah mengundang saya!
 photo Emina-07_zpsocphdpmu.jpg photo Emina-09_zpshhi9cftq.jpg photo Emina-10_zpsiro8cv17.jpg photo Emina-11_zps2g0sfxzf.jpg

Tapi dari semua itu, saya menikmati banget bermain dan berkenalan dengan teman-teman baru, yang paling penting lebih senang lagi karena kalau ngasih goodie bag isinya buanyakkkkk.. Ini penting banget soalnya jadi seru bisa dicobain satu-satu dan kadang bisa dibagiin ke teman-teman saya. Sesuai dengan tema #EminaAroundTheWorld, saya dapat pouch bertuliskan Explore Kit yang isinya lip color balm, CC cake, mascara, eyebrow pencil, eyeliner pencil dan eyeshadow palette. Lengkap banget ya!

 photo Emina-12_zpsswlq23pi.jpg

Senang sekali rasanya hari Sabtu kemarin. Thanks Emina Cosmetics for having me!

Photos of me by Mutiara Annisa

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

CERITA SORE | BERHENTI SEJENAK

$
0
0
 photo DSCF1276_zpscp2ejc6c.jpgDua tahun sudah saya berhenti mengkonsumsi obat-obatan (bukan narkoba loh ya), tujuannya untuk membersihkan tubuh dari zat-zat kimiawi dan mengatasi kecanduan obat. Saya ingat betul dulu ada jaman-jamannya saya mudah sekali menegak obat. Pusing sedikit minum obat, pas menstruasi sakit juga langsung minum obat, masuk angin dikit minum obat, apa-apa minum obat. Bahkan saat tubuh saya memberi sinyal ‘aku capek loh tapi gak bisa tidur’, saya berani langsung minum obat sakit kepala karena saya tau obat tersebut ada obat tidurnya.

Tapi itu dulu kok, akhirnya saya TOBAT setobat-tobatnya. Perlahan-lahan jika merasa kurang enak badan, saya tahan-tahanin dan tidur saja di rumah. Bedrest total hingga benar-benar kondisi saya pulih. Saya sungguh-sungguh kalau urusan bedrest. Betul-betul menghabiskan waktu saya hanya untuk tidur, sama sekali tidak mengerjakan hal-hal lain. E-mail, laptop, smartphone dan pekerjaan bukan prioritas lagi.

Saya pasti langsung minum madu dicampur dengan perasan lemon, secangkir teh manis hangat, makan buah-buahan dan makan sup ayam buatan Mama selama 2-3 hari. Sup ayam kampung kuah bening dengan potongan wortel dan kentang selalu jadi obat pertama jika saya sakit. Saya dapat ‘resep obat’ ini dari seorang teman kecil, katanya sup ayam kampung banyak sekali proteinnya, paling ampuh buat membasmi flu sekaligus menghangatkan suhu tubuh yang sedang sakit. Sejak itu kalau sakit, orang tua saya tau banget kalau yang saya perlukan hanya sup ayam dan tidur.

Saat kurang enak badan, saya pun jadi banyak mengalah pada diri sendiri. Saya akan menjadwalkan meeting yang sudah saya janjikan. Kalau dulu jaman kerja, susah dan repot sekali untuk bilang ‘tidak’ karena saya berurusan dengan banyak pihak. Tapi berhubung sekarang bekerja sendiri, saya bisa mengatur ulang waktu dan orang-orang yang berurusan dengan saya biasanya selalu memaklumi.

*

Saat saya bedrest, biasanya saya jadi banyak termenung. Saya kadang merasa sedih atau kecewa pada diri sendiri. Tubuh saya sudah mengirim sinyal beberapa kali agar saya beristirahat, kok saya tetap ngotot pergi-pergi, bekerja atau bahkan begadang hanya untuk browsing?

Sisi positif dari bedrest, saya justru punya me-time. Dimana saya benar-benar bisa berhenti beraktifitas, menikmati kesendirian dan saya jadi punya waktu untuk membaca buku.

Waktu saya yang biasanya penuh dengan keriwehan dan keribetan, mendadak terasa terhenti sejenak.

Saya jadi punya waktu menikmati hari di atas tempat tidur dengan cahaya remang, merasakan tekstur bedsheet yang baru saja diganti, merasakan nikmatnya kehangatan tubuh di dalam selimut. Sederhana sekali, tapi sangat berarti.

Terkadang kita sering lupa untuk berhenti sejenak. Apalagi hidup di ibukota yang hampir tidak pernah tidur. Setiap hari kita dikejar oleh target-target yang harus dicapai, kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, aktifitas-aktifitas yang harus dilakukan demi karier atau masa depan cemerlang.

Bayangkan jika kita sedang berjalan di taman. Kita jalan cepat, hanya memandang lurus saja sepanjang perjalanan. Kita sibuk dengan ritme tubuh dan kaki kita, tak mempedulikan semua yang ada di sekitar kita. Kita hanya fokus dengan diri sendiri dan pandangan yang di depan kita. Berbeda sekali jika kita sedang berjalan cepat, lalu kita berjalan santai dan akhirnya berhenti untuk duduk sejenak di kursi taman sambil menikmati lalu lalang dan apa yang ada di depan kita. Pasti kita melihat point of view yang berbeda. Kita pasti akan menikmati apa yang ada di sekitar kita. Kita akan lebih tenang, mindful dan menghargai sesuatu yang kita lihat atau rasakan.

Jadi, tak ada salahnya untuk berhenti sejenak. Tak ada yang salah jika kita menghabiskan 1 hari dalam seminggu hanya untuk berhenti sejenak dari segala kesibukan. Melakukan hal-hal yang kita suka, suapi pikiran dan tubuh kita dengan sesuatu yang lebih positif dan menyenangkan.

Lupakan target-target yang harus dipenuhi. Lupakan hal-hal yang berbau materi. Jauhkan mata dan pikiran dari gadget dan social media. Fokuskan pikiran dan energi untuk diri sendiri. Pejamkan mata, senyum lah dan ucapkan mantra-mantra yang positif.

You’ll be amazed. :)

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

MAKE OVER ULTRA HI-MATTE LIPSTICK SWATCHES (8 NEW COLORS)

$
0
0
 photo MAKE-OVER-UHM-alodita02_zpsfzsxowsa.jpg
‘Racun lipstik’ memang belum ada matinya. Bagaikan virus yang paling mematikan di dunia, sekalinya kena virus ini nggak bakal bisa lepas deh. Setuju ibu ibu? Hahaha.. Lebay dikit soalnya emang nggak cukup punya lipstik cuma 3-5 buah! Anyway, sekarang saya lagi keranjingan ngeracunin teman-teman arisan saya dengan Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick. Saya beruntung dan bangga sekali bisa menjadi salah satu key opinion leader untuk Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick, karena memang dari awal Make Over muncul di pasaran saya sudah tergila-gila banget sama produk ini terutama lipstik-lipstiknya.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita01_zps58w74rtz.jpg

Tahun 2015 ini, Make Over menambah 8 warna baru dari varian Ultra Hi-Matte Lipstick. Tadinya sudah ada 7 warna, sekarang ditambah lagi ‘racun’nya supaya bisa nyebar ke seluruh dunia hahaha. Delapan warna terbarunya memang bikin ngiler semua, untuk yang masih bingung mau beli yang mana semoga terbantu dengan warna-warna yang sudah saya foto ya.

Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick ini punya banyak kelebihan dibandingkan lipstik lokal merek lain, apalagi yang selama ini selalu mencari lipstik dengan harga bersahabat tapi warna dan hasilnya seperti lipstik merek luar – THIS IS FOR YOU! Buat yang masih awal-awal koleksi lipstik, saya sarankan untuk mencoba beberapa warna dari Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita03_zpshpuq1t5f.jpg

What I love:
  • HIGH PIGMENTED Saya terkagum-kagum dengan warnanya yang pigmented, sekali pulas di bibir langsung BOOM!
  • MATTE FINISH, FULL COVERAGE & SOFT TEXTURE Selain pigmented, hasil pulasannya memberikan efek matte dan sangat tahan lama. Teksturnya lembut sekali, jadi waktu pertama kali pakai saya langsung jatuh cinta.
  • LIGHTWEIGHT Formulanya ‘enteng’ banget dan pas banget di bibir, sampai berasa nggak pakai lipstik!
  • LONG LASTING Tahan lama hingga 6-8 jam. Efek menghilangnya seperti memudar di bibir, bukan retak/cracking.
  • KISS PROOF! Tidak lengket dan tidak meninggalkan bekas di sedotan, gelas, sendok, dll – tapi ini semua tergantung cara makan masing-masing orang. 
  • NO-DRY FEEL ON YOUR LIPS Mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai anti-oksidan dan Jojoba Oil untuk menjaga kelembaban bibir, yang punya bibir kering nggak perlu khawatir ya kalau pakai lipstik ini.
  • SUITABLE IN ALL SKIN COLOR AND ALL SKIN TYPE! Menggunakan lipstik itu nggak harus selalu rapi-rapi banget kok, coba eksperimen saja dengan gradient lips ala Korea.
  • BUDGET FRIENDLY Dengan lipstik buatan Indonesia dengan harga IDR 89.000,- saya mendapatkan lipstik yang setara dengan lipstik-lipstik impor lainnya. Nggak kalah kok dengan merek-merek ternama yang harga lipstiknya di atas IDR 200.000,-
  • NEW PACKAGING Desain packaging baru dengan bahan doff, yang terlihat lebih eksklusif dibandingkan produk Make Over lainnya. Oh iya, ada beberapa yang mengeluh soal packaging Ultra Hi-Matte Lipstick, saya pribadi sudah memberikan masukan ini kepada tim Make Over. Sedikit catatan, Ultra Hi-Matte Lipstick ini lipstik yang sangat langsing jadi memiliki resiko mudah patah jika kita tidak berhati-hati menjaganya. Jika sudah terlanjur patah, bawa lip brush kemana-mana agar lipstik masih bisa digunakan.
 photo MAKE-OVER-UHM-alodita05_zpsifujthnd.jpg
008 RUNWAY REBEL
Fun and flirty! Saya pernah baca bahwa warna fuchsia mencerminkan pribadi yang menyenangkan dan penuh percaya diri. I love this colour!

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita06_zpszxx11nac.jpg
009 FOXY
Vibrant magenta, fun and sexy colour! Sedikit tips untuk menggunakan warn-warna yang cerah dan terang, bubuhkan sedikit concealer di atas bibir sebelum menggunakan lipstik supaya warna lipstik lebih pop!

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita07_zpsqyzagvm2.jpg
010 SMOOCH
Bright pinkish coral, such a happy colour! Warna wajib versi saya untuk dibawa liburan ke tempat-tempat tropis. Gunakan lipstik ini untuk mencerahkan dan melengkapi outfit yang simpel.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita10_zpsijlwonzu.jpg
011 BABY BOMBSHELL
Soft and pastel pink, menurut saya warna Baby Bombshell sangat mencerminkan karakter yang romantic, sweet and effortless. Warna ini adalah must-have lipstick pilihan saya, karena bisa dipakai kapan pun dan cocok untuk semua jenis kulit.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita08_zpst1umwhcx.jpg
012 ENVY
Peachy nude. Warna ini juga sering banget saya gunakan, bergantian dengan Baby Bombshell. Salah satu warna yang jadi favorit banget, ntah kenapa di foto ini terlihat agak kurang menggiurkan karena kalau dilihat aslinya, warnanya bagusss banget! Contoh lainnya bisa dilihat di sini dan sini.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita11_zpsowchtzgk.jpg
013 ORANGE POP
Sesuai dengan namanya, warna Orange Pop ini sangat playful dan berani banget di antara 8 warna Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick. Begitu buka lipstiknya langsung POP! banget, cocok untuk karakter yang fun, eclectic and quirky. Tips untuk memakai lipstik orange bisa dilihat di sini.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita12_zpsvd3sblip.jpg
014 URBAN ROUGE
Bright and classis timeless red. Warna ini memang cocok banget karakter Olivia Lazuardy, salah satu dari ikon campaign Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick. Selain itu, Urban Rouge betul-betul mengingatkan saya dengan look Taylor Swift yang sangat ikonik yang simpel, effortless dan classy. Lipstik merah jadi andalan saya untuk membuat total look saya lebih fresh dan stunning! Psst, Urban Rouge juga membuat efek gigi terlihat lebih putih.

 photo MAKE-OVER-UHM-alodita13_zpsr5q14cvk.jpg
015 FAME FATALE
Super stunning, bold and deep red! Warna cantik, seksi dan terkesan ‘mahal’ sekali, sangat cocok untuk segala jenis kulit. Salah satu warna yang wajib dimiliki, karena susah banget loh cari warna lipstik seperti ini dengan harga yang bersahabat dan formula yang bagus.

*

Kesimpulannya, lipstik ini adalah lipstik wajib yang harus dimiliki semua beauty enthusiast apalagi dengan membeli produk Make Over artinya kita mendukung produk-produk buatan lokal. Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick bisa di beli di counter-counter resmi Make Over di seluruh Indonesia, untuk pembelian online bisa di sini.

Life is too short to wear bad lipstick!

Instagram: @makeoverid
Website: www.makeoverforall.com

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg
Viewing all 434 articles
Browse latest View live